Bagi anda yang sering menonton televisi sampai larut malam, pasti tidak asing dengan acara sms berhadiah di berbagai stasiun tv swasta. Kebanyakan acara ini di tayangkan larut malam sebagai penutup seluruh rangkaian acara pada hari itu. Terkadang ada pula kuis yang dilaksanakan siang atau pun sore hari.
Menariknya acara kuis yang sudah di fatwakan haram oleh MUI ini karena menyediakan hadiah yang menggiurkan semisal uang tunai 50 juta rupiah atau satu unit sepeda motor bahkan satu unit mobil. Pemandu kuisnya pula adalah satu sampai dua orang artis atau model cantik. Sekali sms peserta akan dikenakan biaya Rp.2000 ditambah ppn sepuluh persen jadi Rp.2200.
Dengan pertanyaan yang amat sangat gampang, biaya relatif terjangkau dan iming-iming hadiah besar yang menanti, siapa yang tidak tergerak untuk ikut? Pengelola kuis nampaknya memanfaatkan betul karakter masyarakat kita. Yang karena kemalasan dan kebodohan, tidak mau susah payah dan repot, tetapi mengharap hasil yang besar.
Bayangkan saja jika ada 0,5 persen saja dari penduduk kita yang mengikuti kuis ini, artinya sekitar satu juta orang. Kalau rata-rata mereka mengirim dua sms (kurang dari 5 ribu perak) berarti sudah ada dua juta sms, dikalikan 2.200 rupiah sama dengan 4,4 milyar rupiah! Apalah artinya mobil yang mereka sediakan dibanding hasil yang mereka dapat. Setelah dikurangi dengan biaya provider, jam siar, honor pemandu kuis, seluruh kru dan lain-lain, kita angggap saja hasil bersih pengelola sekitar 10 sampai 15 persen. Berapa jumlahnya? Antara 400 sampai 600 juta, itu baru satu malam bung! Hitung saja sendiri hasil mereka selama bulan Ramadhan yang lalu. Di bulan suci itu rata-rata kuis dilaksanakan dua kali. Menjelang berbuka dan menjelang sahur. Berapa banyak uang kaum muslimin yang terbuang sia-sia di sana.
Pengelola kuis judi ini nampaknya sengaja menayangkan pada waktu-waktu itu dengan harapan orang akan iseng meraih ponsel lalu mengikuti kuis. Ketika mata belum mau dipejamkan, kegiatan tidak ada, saluran lain semuanya kuis, orang akan tergoda untuk mengirim sms. "Sambil mengisi waktu senggang" atau "sambil menunggu waktu berbuka/ imsak" begitu slogannya. Ditambah pula peserta yang beruntung di telepon oleh pemandu kuis pada kesempatan sebelumnya tidak dapat menjawab pertanyaan "amat tolol" yang diajukan. Rasa tertarik dan penasaran untuk ikut pasti jadi lebih besar.
Inilah sebenarnya judi berkedok kuis. Mereka memanfaatkan kelengahan pengawasan oleh pemerintah. Padahal potensi kecurangan dalam kuis ini sangat besar. Tengok saja hasil pengacakan nomor pemenangnya. 08123456xxx. Siapa yang dapat memastikan itu adalah nomor sebenarnya. Bisa saja orang yang ditelepon tapi tidak dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan mudah itu adalah bagian dari mereka juga. Pasalnya untuk mengirim jawaban dengan format sms yang agak susah saja pesertanya rata-rata sudah bisa. Mengapa menjawab pertanyaan seumpama "siapakah raja dangdut indonesia?" mereka tidak bisa. Padahal jawaban yang disediakan hanya dua; A. Rhoma irama dan B. Ikke nurjanah. Terkadang ada pula penelepon yang "beruntung" itu terkesan mengulur waktu sehingga telepon nya diputus sebelum pertanyaan terjawab. Lalu menjelang pengacakan berikutnya, pemirsa masih "diberi kesempatan" untuk sms lagi. Gunanya tidak lain adalah agar mereka yang penasaran makin banyak mengirim sms jawaban.
Demikianlah kenyataan ditengah-tengah kita. Sekarang terpulang kepada kita untuk menyikapi kegitan sms berhadiah atau lebih tepatnya judi sms ini. Apakah kita akan menggunakan akal sehat dan logika kita yang rasional atau mengikuti nafsu tamak dan kedunguan kita?
Mudah-mudahan bermanfaat.
SELAMAT DATANG..!
Terima kasih anda telah mengunjungi blog PERANAP.COM
Mari berbagi pengalaman dan pendapat disini ...
banyaklah buah perkara buah
buah mengkudu lekat di batang
banyaklah tuah perkara tuah
tuah melayu berkasih sayang..
Mari berbagi pengalaman dan pendapat disini ...
banyaklah buah perkara buah
buah mengkudu lekat di batang
banyaklah tuah perkara tuah
tuah melayu berkasih sayang..
Jumat, 19 Desember 2008
EDISI JUM'AT: SMS BERHADIAH atau JUDI BERBAHAYA??
Minggu, 14 Desember 2008
Jumat, 05 Desember 2008
EDISI JUM'AT: IBLIS
Kehidupan manusia di bumi ini memang telah diatur Allah SWT. Kedudukan sebagai khalifah dan makhluk sempurna dibayangi dengan sesosok makhluk pengganggu dan penggoda bernama iblis. Makhluk ini dapat ikut serta dalam segala kegiatan kehidupan umat manusia, bahkan sampai kedalam hal ibadah.
Demikian berbahayanya iblis sampai-sampai hanya satu hal saja yang diperlukan manusia agar selamat di dunia dan akhirat yakni terhindar dan "selamat" dari gangguan iblis dan syaithan.
Menurut suatu riwayat, iblis ini dahulunya berasal dari segolongan jin yang taat. Sedemikian taatnya sehingga mereka di beri gelar "al Muqarabbin", yakni yang sangat dekat dengan Allah Swt. Iblis sebenarnya lebih dahulu berada di surga dibanding Adam. Ingat ketika Allah swt memberitahu bahwa Ia akan menciptakan segolongan makhluk bernama manusia. Dikalangan bangsa jin dan iblis yang semula amat taat itu kemudian timbul penentangan bahwa Allah tidak perlu menciptakan manusia. Cukup makhluk yang sudah ada saja. Puncak dari penentangan itu adalah pembangkangan iblis ketika disuruh memberi penghormatan kepada Adam, seorang manusia yang pertama diciptakan Allah swt. Iblis yang diciptakan Allah dari api mengklaim dirinya lebih mulia dibanding Adam yang berasal dari tanah maupun Jin yang diciptakan dari cahaya. Lagi pula mereka merasa sudah dekat kepada Allah karena sudah ribuan tahun taat terhadap perintah Sang Pencipta. Karena merasa diri lebih mulia dan lebih taat itulah pada puncaknya menjadikan iblis sombong dan angkuh serta berani membangkang kepada Allah swt. Akibat dari pembangkangan itu, iblis diusir dari surga. Allah amat murka kepada makhluk yang angkuh dan sombong serta pembangkang. Kepada mereka diberi kelebihan dalam tiga hal yakni; mereka diberi umur panjang sampai dunia kiamat; mereka diizinkan mengganggu dan menggoda anak cucu keturunan adam yang bisa mereka pengaruhi; mereka mempunyai keturunan yang banyak.
Perbedaan iblis dan syethan adalah: kalau iblis adalah nama golongan bangsa mereka sedangkan syethan adalah iblis dan keturunan serta pengikutnya yang sedang menggoda manusia. Syethan dapat saja berujud dan berbentuk manusia.
Pada akhirnya tidak ada manusia yang tidak pernah digoda iblis dan syethan ini. Hanya saja ada manusia yang kuat iman nya dan ada pula yang lemah. Para Nabi dan Rasul pun tidak luput dari percobaan bujuk rayu mereka. Namun kepada Rasulullah Muhammad saw segala bujuk rayu syethan tidak pernah berhasil.
Kembali kepada kehidupan kita, ada beberapa hal yang dapat kita jadikan hikmah dari kejadian ini. Antara lain, jangan sombong. Sehebat apapun ilmu dan setaat apapun ibadah tidak akan ada gunanya kalau kita sombong, angkuh dan takabur. Iblis sudah pernah merasakan berada di surga. Pernah amat taat sehingga menjadi dekat dengan Allah. Tapi karena merasa lebih mulia dan lebih taat itulah yang menyebabkan mereka dilaknat Allah swt.
Kemudian kita mesti ingat bahwa syethan selalu mengintai dan berusaha menyesatkan kita dalam segala gerak kehidupan kita. Pelihara dan tingkatkan terus iman agar syethan tidak menguasai diri kita.
Lalu, selalu lah mengingat dan memohon perlindungan dari Allah agar kita dijauhkan dan terhindar dari segala bujuk rayu dan tipu daya syethan yang terkutuk. Ingatlah selalu bahwa kita adalah makhluk yang lemah, makhluk yang dhaif. Kita tidak dapat berbuat apa-apa tanpa izin dan pertolongan Allah azza wa jalla.
Mudah-mudahan bermanfaat. amin..
Demikian berbahayanya iblis sampai-sampai hanya satu hal saja yang diperlukan manusia agar selamat di dunia dan akhirat yakni terhindar dan "selamat" dari gangguan iblis dan syaithan.
Menurut suatu riwayat, iblis ini dahulunya berasal dari segolongan jin yang taat. Sedemikian taatnya sehingga mereka di beri gelar "al Muqarabbin", yakni yang sangat dekat dengan Allah Swt. Iblis sebenarnya lebih dahulu berada di surga dibanding Adam. Ingat ketika Allah swt memberitahu bahwa Ia akan menciptakan segolongan makhluk bernama manusia. Dikalangan bangsa jin dan iblis yang semula amat taat itu kemudian timbul penentangan bahwa Allah tidak perlu menciptakan manusia. Cukup makhluk yang sudah ada saja. Puncak dari penentangan itu adalah pembangkangan iblis ketika disuruh memberi penghormatan kepada Adam, seorang manusia yang pertama diciptakan Allah swt. Iblis yang diciptakan Allah dari api mengklaim dirinya lebih mulia dibanding Adam yang berasal dari tanah maupun Jin yang diciptakan dari cahaya. Lagi pula mereka merasa sudah dekat kepada Allah karena sudah ribuan tahun taat terhadap perintah Sang Pencipta. Karena merasa diri lebih mulia dan lebih taat itulah pada puncaknya menjadikan iblis sombong dan angkuh serta berani membangkang kepada Allah swt. Akibat dari pembangkangan itu, iblis diusir dari surga. Allah amat murka kepada makhluk yang angkuh dan sombong serta pembangkang. Kepada mereka diberi kelebihan dalam tiga hal yakni; mereka diberi umur panjang sampai dunia kiamat; mereka diizinkan mengganggu dan menggoda anak cucu keturunan adam yang bisa mereka pengaruhi; mereka mempunyai keturunan yang banyak.
Perbedaan iblis dan syethan adalah: kalau iblis adalah nama golongan bangsa mereka sedangkan syethan adalah iblis dan keturunan serta pengikutnya yang sedang menggoda manusia. Syethan dapat saja berujud dan berbentuk manusia.
Pada akhirnya tidak ada manusia yang tidak pernah digoda iblis dan syethan ini. Hanya saja ada manusia yang kuat iman nya dan ada pula yang lemah. Para Nabi dan Rasul pun tidak luput dari percobaan bujuk rayu mereka. Namun kepada Rasulullah Muhammad saw segala bujuk rayu syethan tidak pernah berhasil.
Kembali kepada kehidupan kita, ada beberapa hal yang dapat kita jadikan hikmah dari kejadian ini. Antara lain, jangan sombong. Sehebat apapun ilmu dan setaat apapun ibadah tidak akan ada gunanya kalau kita sombong, angkuh dan takabur. Iblis sudah pernah merasakan berada di surga. Pernah amat taat sehingga menjadi dekat dengan Allah. Tapi karena merasa lebih mulia dan lebih taat itulah yang menyebabkan mereka dilaknat Allah swt.
Kemudian kita mesti ingat bahwa syethan selalu mengintai dan berusaha menyesatkan kita dalam segala gerak kehidupan kita. Pelihara dan tingkatkan terus iman agar syethan tidak menguasai diri kita.
Lalu, selalu lah mengingat dan memohon perlindungan dari Allah agar kita dijauhkan dan terhindar dari segala bujuk rayu dan tipu daya syethan yang terkutuk. Ingatlah selalu bahwa kita adalah makhluk yang lemah, makhluk yang dhaif. Kita tidak dapat berbuat apa-apa tanpa izin dan pertolongan Allah azza wa jalla.
Mudah-mudahan bermanfaat. amin..
Rabu, 03 Desember 2008
PESTA DEMOKRASI: sindrom lima tahun sekali yang menggelikan.
Menjelang pemilu yang akan digelar beberapa bulan lagi, ada beberapa hal yang amat menggelikan terjadi di sekitar lingkungan kita sekarang ini.
Hal itu adalah; pertama, maraknya penempelan atribut partai dan para calon anggota legislatif (caleg) mereka.
Kenapa menggelikan? karena penempelan dan pemasangan atribut dilakukan disembarang tempat. Di pohon-pohon pinggir jalan, di tiang listrik, di pagar masjid, di pagar rumah warga, di tower seluler dan di jembatan. Pokoknya asal ada tempat kosong dan strategis, langsung dipasang. Tak peduli apakah mengganggu atau membahayakan pengguna jalan. Bahkan tanpa perlu minta izin dari si empunya rumah. Padahal seingat saya sudah ada aturan dari KPU mengenai ini. Kapan waktu mulai dipasang atribut, dimana tempat yang tidak boleh dipasang dan apa saja isi yang boleh dipublikasikan. Lalu mengapa masih dilanggar?
Itu dia. Sebagian kader tidak tahu menahu tentang segala aturan KPU tersebut. Malahan yang lebih parah lagi ada caleg yang tidak mengerti aturan dari sebuah kompetisi yang akan diikutinya. He..he..he..
Benar.! Saya pernah tanya kepada seorang caleg yang sedang asyik memasang atribut diri dan partainya. Saya tanya, "apakah dibenarkan memasang atribut di tiang listrik atau di sarana umum?" apa jawabnya? NGGAK TAHU.!
Apa jadinya kalau caleg yang tidak tahu aturan ini terpilih? Entahlah.
Apalagi ditanya berapa jumlah BPP (bilangan pembagi pemilih) agar seorang caleg dapat menduduki kursinya, lebih tak tahu lagi dia. Berapa jumlah daftar pemilih tetap di daerah pemilihannya pun ada caleg yang tidak tahu. Masya Allah..ampun.!
Kedua, latar belakang dari si caleg. Kalau untuk DPR, DPD dan DPRD Propinsi mungkin tidak begitu terperhatikan. Tapi untuk caleg DPRD kabupaten biasanya tinggal di kecamatan yang sama dengan calon pemilihnya. Sebagian parpol (biasanya partai gurem) asal comot saja dalam pengisian daftar caleg. Yang penting kuota terpenuhi dan lolos verifikasi KPU serta dapat meyakinkan bahwa dia punya massa. Maka jadilah ia caleg lalu segala atribut yang diperlukan akan dikirim dari tingkat diatasnya. Si caleg yang di bawah tinggal memasang dan menjaga keselamatan dari atribut tadi. Kemudian terpampang lah wajah si caleg DPRD kabupaten tadi berdampingan dengan caleg DPRD propinsi dan DPR dimana-mana. Padahal mereka tidak sadar diposisikan sebagai "tukang pasang sekaligus penjaga atribut" saja oleh caleg diatasnya. Bukankah yang harus terus berinteraksi dan memiliki massa riil seharusnya adalah caleg paling bawah ini. Mereka mestinya adalah orang-orang berbobot dengan bekal pengalaman cukup dan kualitas sumber daya manusia yang memadai. Kalau hal ini tidak diperhatikan secara serius oleh parpol, maka akibatnya akan sangat berbahaya bagi perolehan suara parpol tersebut. Bayangkan bila orang yang tidak jelas juntrungannya di masyarakat dan merokok pun mengharap dari "ongkos memasang" atribut seperti tadi yang dijadikan caleg dan sekaligus peraup suara? Ah jadi geli lagi..
Yang ketiga, pola pikir masyarakat pemilih nya. Ada anggapan di sebagian masyarakat kita bahwa menjelang pemilu adalah musim proposal. Minimal satu caleg dalam setiap partai pada suatu daerah pemilihan hampir dipastikan pernah menerima permohonan bantuan dari masyarakat. Baik atas nama kegiatan pemuda, kegiatan keagamaan maupun dalam bentuk lainnya. Karena takut dianggap tidak memperhatikan rakyat, sekaligus mengharap suara, para caleg itu bakal mengabulkan paling tidak setengah dari jumlah yang diminta. Istilah nya, " kalau pun tak penuh ke atas, penuh ke bawah pun tak apa", yang penting ada. Saya dapat memahami dilema yang dihadapi para caleg ini. Di satu sisi mereka tidak ingin di cap pelit (yang akan berakibat kepada perolehan suara yang minim), namun di sisi lain mereka juga tidak bakal kuat memenuhi setiap permintaan dari masyarakat. Kenyataannya, hampir setiap proposal dibuat rangkap sebanyak jumlah caleg yang ada. Tinggal mengganti nama tujuan proposal saja. Bereslah.
Kalau tidak percaya, tanyalah kepada petugas foto kopi dan pemilik rental komputer. Mereka rata-rata tahu hal ini. Masyarakat beralasan inilah saatnya mencicipi uang dari para calon anggota dewan yang terhormat itu. Kalau menunggu setelah mereka dilantik, sama saja dengan menggantang asap katanya. Jangankan mendapatkan bantuan, berjumpa pun susahnya minta ampun kalau mereka sudah menjadi anggota dewan. Mumpung sekarang mereka sedang butuh pemilih, masyarakat lalu memanfaatkan situasi ini. Memang tidak semua seperti yang saya kemukakan, tapi juga tidak sedikit jumlahnya yang demikian. Bayangkan, jika untuk satu kegiatan yang membutuhkan dana sekitar 2 sampai 3 juta rupiah saja, lalu dibuat proposal kepada 15 caleg (dengan asumsi kurang dari setengah jumlah parpol yang ada), dan masing-masing proposal menghasilkan paling sedikit lima ratus ribu rupiah. Bisa mencapai antara 7 sampai 10 juta rupiah.!! Karena kebanyakan caleg bawah ini kewalahan dalam hal pendanaan, mereka lalu meneruskan pula proposal tadi kepada para caleg diatasnya. Lalu karena yang merekomendasikan adalah calegnya di bawah, para caleg tingkat atas ini lalu mengirimkan sejumlah uang untuk membantu. Syukur-syukur bantuan itu tidak "disunat" pula oleh caleg tingkat bawah tadi. Tapi yang jelas, sewaktu menyerahkan bantuan, sang caleg akan mengatakan bahwa bantuan itu berasal dari dia pribadi bukan dari caleg diatasnya. Demi gengsi lah.
Kemudian tak pula ada jaminan bahwa penerima bantuan akan memilih caleg yang telah memberikan bantuan. Lagi-lagi bikin geli.
Hal itu adalah; pertama, maraknya penempelan atribut partai dan para calon anggota legislatif (caleg) mereka.
Kenapa menggelikan? karena penempelan dan pemasangan atribut dilakukan disembarang tempat. Di pohon-pohon pinggir jalan, di tiang listrik, di pagar masjid, di pagar rumah warga, di tower seluler dan di jembatan. Pokoknya asal ada tempat kosong dan strategis, langsung dipasang. Tak peduli apakah mengganggu atau membahayakan pengguna jalan. Bahkan tanpa perlu minta izin dari si empunya rumah. Padahal seingat saya sudah ada aturan dari KPU mengenai ini. Kapan waktu mulai dipasang atribut, dimana tempat yang tidak boleh dipasang dan apa saja isi yang boleh dipublikasikan. Lalu mengapa masih dilanggar?
Itu dia. Sebagian kader tidak tahu menahu tentang segala aturan KPU tersebut. Malahan yang lebih parah lagi ada caleg yang tidak mengerti aturan dari sebuah kompetisi yang akan diikutinya. He..he..he..
Benar.! Saya pernah tanya kepada seorang caleg yang sedang asyik memasang atribut diri dan partainya. Saya tanya, "apakah dibenarkan memasang atribut di tiang listrik atau di sarana umum?" apa jawabnya? NGGAK TAHU.!
Apa jadinya kalau caleg yang tidak tahu aturan ini terpilih? Entahlah.
Apalagi ditanya berapa jumlah BPP (bilangan pembagi pemilih) agar seorang caleg dapat menduduki kursinya, lebih tak tahu lagi dia. Berapa jumlah daftar pemilih tetap di daerah pemilihannya pun ada caleg yang tidak tahu. Masya Allah..ampun.!
Kedua, latar belakang dari si caleg. Kalau untuk DPR, DPD dan DPRD Propinsi mungkin tidak begitu terperhatikan. Tapi untuk caleg DPRD kabupaten biasanya tinggal di kecamatan yang sama dengan calon pemilihnya. Sebagian parpol (biasanya partai gurem) asal comot saja dalam pengisian daftar caleg. Yang penting kuota terpenuhi dan lolos verifikasi KPU serta dapat meyakinkan bahwa dia punya massa. Maka jadilah ia caleg lalu segala atribut yang diperlukan akan dikirim dari tingkat diatasnya. Si caleg yang di bawah tinggal memasang dan menjaga keselamatan dari atribut tadi. Kemudian terpampang lah wajah si caleg DPRD kabupaten tadi berdampingan dengan caleg DPRD propinsi dan DPR dimana-mana. Padahal mereka tidak sadar diposisikan sebagai "tukang pasang sekaligus penjaga atribut" saja oleh caleg diatasnya. Bukankah yang harus terus berinteraksi dan memiliki massa riil seharusnya adalah caleg paling bawah ini. Mereka mestinya adalah orang-orang berbobot dengan bekal pengalaman cukup dan kualitas sumber daya manusia yang memadai. Kalau hal ini tidak diperhatikan secara serius oleh parpol, maka akibatnya akan sangat berbahaya bagi perolehan suara parpol tersebut. Bayangkan bila orang yang tidak jelas juntrungannya di masyarakat dan merokok pun mengharap dari "ongkos memasang" atribut seperti tadi yang dijadikan caleg dan sekaligus peraup suara? Ah jadi geli lagi..
Yang ketiga, pola pikir masyarakat pemilih nya. Ada anggapan di sebagian masyarakat kita bahwa menjelang pemilu adalah musim proposal. Minimal satu caleg dalam setiap partai pada suatu daerah pemilihan hampir dipastikan pernah menerima permohonan bantuan dari masyarakat. Baik atas nama kegiatan pemuda, kegiatan keagamaan maupun dalam bentuk lainnya. Karena takut dianggap tidak memperhatikan rakyat, sekaligus mengharap suara, para caleg itu bakal mengabulkan paling tidak setengah dari jumlah yang diminta. Istilah nya, " kalau pun tak penuh ke atas, penuh ke bawah pun tak apa", yang penting ada. Saya dapat memahami dilema yang dihadapi para caleg ini. Di satu sisi mereka tidak ingin di cap pelit (yang akan berakibat kepada perolehan suara yang minim), namun di sisi lain mereka juga tidak bakal kuat memenuhi setiap permintaan dari masyarakat. Kenyataannya, hampir setiap proposal dibuat rangkap sebanyak jumlah caleg yang ada. Tinggal mengganti nama tujuan proposal saja. Bereslah.
Kalau tidak percaya, tanyalah kepada petugas foto kopi dan pemilik rental komputer. Mereka rata-rata tahu hal ini. Masyarakat beralasan inilah saatnya mencicipi uang dari para calon anggota dewan yang terhormat itu. Kalau menunggu setelah mereka dilantik, sama saja dengan menggantang asap katanya. Jangankan mendapatkan bantuan, berjumpa pun susahnya minta ampun kalau mereka sudah menjadi anggota dewan. Mumpung sekarang mereka sedang butuh pemilih, masyarakat lalu memanfaatkan situasi ini. Memang tidak semua seperti yang saya kemukakan, tapi juga tidak sedikit jumlahnya yang demikian. Bayangkan, jika untuk satu kegiatan yang membutuhkan dana sekitar 2 sampai 3 juta rupiah saja, lalu dibuat proposal kepada 15 caleg (dengan asumsi kurang dari setengah jumlah parpol yang ada), dan masing-masing proposal menghasilkan paling sedikit lima ratus ribu rupiah. Bisa mencapai antara 7 sampai 10 juta rupiah.!! Karena kebanyakan caleg bawah ini kewalahan dalam hal pendanaan, mereka lalu meneruskan pula proposal tadi kepada para caleg diatasnya. Lalu karena yang merekomendasikan adalah calegnya di bawah, para caleg tingkat atas ini lalu mengirimkan sejumlah uang untuk membantu. Syukur-syukur bantuan itu tidak "disunat" pula oleh caleg tingkat bawah tadi. Tapi yang jelas, sewaktu menyerahkan bantuan, sang caleg akan mengatakan bahwa bantuan itu berasal dari dia pribadi bukan dari caleg diatasnya. Demi gengsi lah.
Kemudian tak pula ada jaminan bahwa penerima bantuan akan memilih caleg yang telah memberikan bantuan. Lagi-lagi bikin geli.
Minggu, 30 November 2008
PLTU BATUBARA; kapan terealisasi?
Tadi malam, iseng-iseng saya memasukkan keyword "batubara peranap" di search engine google. Hasilnya, banyak sekali situs yang telah menulis tentang pembangkit listrik tenaga uap di Peranap ini.
Ternyata saat ini sudah dijajaki kerjasama antara PT. Bukit Asam dengan Pemerintah Kabupaten Indragiri Hulu untuk membangun Pembangkit Listrik Tenaga Uap di Kecamatan Peranap. Dalam rapat yang digelar di kantor PLN Wilayah Riau antara PLN Wilayah Riau, PLN Rengat, Pemerintah Kabupaten Indragiri Hulu dan PT. Bukit asam telah pula dibicarakan tentang pembangunan PLTU mulut tambang di Peranap dengan kapasitas 2x10 Mega Watt.
Dari yang saya baca dikatakan, menurut pimpro PLTU Mulut Tambang PT.Bukit Asam MP Siahaan, kendati hanya dibangun dengan kapasitas 2x10 MW, namun sebenarnya potensi yang ada di Indragiri Hulu cukup besar. Dari hasil penelitian, cadangan batubara di Peranap mencapai 1 miliar ton. Kapasitas yang bisa dihasilkan jika dilakukan optimalisasi dapat mencapai 3000 MW. Sedangkan potensi cadangan batubara di Riau mencapai 2,24 miliar ton.
Dengan kapasitas dan jumlah cadangan yang hampir 1 miliar ton dan dapat di optimalisasi hingga 3000 MW, diperkirakan dapat beroperasi hingga 30 tahun.
Disinggung mengenai spesifikasi batubara yang ada di Peranap, MP Siahaan mengatakan bahwa kualitas kalori batubara di Inhu relatif kecil yaitu 2.750 kilo kalori per Kg. Dengan kadar air 48% atau hampir setengahnya.
Ketika dikonfirmasi tentang hal ini kepada salah satu anggota DPRD Inhu asal Kecamatan Peranap yang juga salah satu anggota panggar, Ir.Tomimi Comara, mengungkapkan " Hal itu memang benar. Tahap pertama ini baru direncanakan untuk kapasitas 2x10 MW. Nanti setelah itu akan ada pembangunan tahap kedua yang berkapasitas 2x150 MW" katanya.
Sedangkan dari situs milik Pak Gubernur www.bangrusli.net yang saya buka, dikatakan dua perusahaan asal Timur Tengah, Pacific Interlink dan Qatar Islamic Bank sudah membuat kesepakatan untuk investasi di Propinsi Riau sebesar USD 760 juta atau sekitar 7 trilyunan.
Kesepakatan ini merupakan hasil kunjungan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ke Timur Tengah beberapa waktu lalu. Ada enam perusahaan terkemuka yang melakukan pertemuan "one on one" langsung dengan Presiden SBY. Termasuk dua perusahaan tadi.
Selanjutnya Gubri optimis bahwa proyek listrik batubara Peranap dengan kapasitas 2x250 MW dan proyek biofuel di Dumai itu akan menjadi mega proyek yang bisa mengatasi krisis energi.
"Dua proyek itu memang sudah menjadi prioritas kita. Bahkan kita sudah menyampaikan surat resmi kepada wapres. Surat itu merupakan jawaban resmi atas surat dari utusan Indonesia untuk Timur Tengah, pak Alwi Shihab, tentang proyek listrik batubara di Peranap dan proyek Biofuel Kelapa Sawit di Dumai" kata Gubri HM.Rusli Zainal, SE.MP
Harapan kita tentu segera terealisasi. "Alhamdulillah, semoga kedua proyek itu cepat direalisasikan" kata Gubri lagi
.
Kita sepantasnya berterima kasih dan mengapresiasi keberhasilan pemerintah ini. Baik kepada Gubernur Riau HM.RUSLI ZAINAL dan jajarannya maupun kepada keberhasilan Pemerintah RI dalam hal ini Presiden dan Wakil Presiden. Sembari berharap proyek ini segera direalisasikan...
Ternyata saat ini sudah dijajaki kerjasama antara PT. Bukit Asam dengan Pemerintah Kabupaten Indragiri Hulu untuk membangun Pembangkit Listrik Tenaga Uap di Kecamatan Peranap. Dalam rapat yang digelar di kantor PLN Wilayah Riau antara PLN Wilayah Riau, PLN Rengat, Pemerintah Kabupaten Indragiri Hulu dan PT. Bukit asam telah pula dibicarakan tentang pembangunan PLTU mulut tambang di Peranap dengan kapasitas 2x10 Mega Watt.
Dari yang saya baca dikatakan, menurut pimpro PLTU Mulut Tambang PT.Bukit Asam MP Siahaan, kendati hanya dibangun dengan kapasitas 2x10 MW, namun sebenarnya potensi yang ada di Indragiri Hulu cukup besar. Dari hasil penelitian, cadangan batubara di Peranap mencapai 1 miliar ton. Kapasitas yang bisa dihasilkan jika dilakukan optimalisasi dapat mencapai 3000 MW. Sedangkan potensi cadangan batubara di Riau mencapai 2,24 miliar ton.
Dengan kapasitas dan jumlah cadangan yang hampir 1 miliar ton dan dapat di optimalisasi hingga 3000 MW, diperkirakan dapat beroperasi hingga 30 tahun.
Disinggung mengenai spesifikasi batubara yang ada di Peranap, MP Siahaan mengatakan bahwa kualitas kalori batubara di Inhu relatif kecil yaitu 2.750 kilo kalori per Kg. Dengan kadar air 48% atau hampir setengahnya.
Ketika dikonfirmasi tentang hal ini kepada salah satu anggota DPRD Inhu asal Kecamatan Peranap yang juga salah satu anggota panggar, Ir.Tomimi Comara, mengungkapkan " Hal itu memang benar. Tahap pertama ini baru direncanakan untuk kapasitas 2x10 MW. Nanti setelah itu akan ada pembangunan tahap kedua yang berkapasitas 2x150 MW" katanya.
Sedangkan dari situs milik Pak Gubernur www.bangrusli.net yang saya buka, dikatakan dua perusahaan asal Timur Tengah, Pacific Interlink dan Qatar Islamic Bank sudah membuat kesepakatan untuk investasi di Propinsi Riau sebesar USD 760 juta atau sekitar 7 trilyunan.
Kesepakatan ini merupakan hasil kunjungan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ke Timur Tengah beberapa waktu lalu. Ada enam perusahaan terkemuka yang melakukan pertemuan "one on one" langsung dengan Presiden SBY. Termasuk dua perusahaan tadi.
Selanjutnya Gubri optimis bahwa proyek listrik batubara Peranap dengan kapasitas 2x250 MW dan proyek biofuel di Dumai itu akan menjadi mega proyek yang bisa mengatasi krisis energi.
"Dua proyek itu memang sudah menjadi prioritas kita. Bahkan kita sudah menyampaikan surat resmi kepada wapres. Surat itu merupakan jawaban resmi atas surat dari utusan Indonesia untuk Timur Tengah, pak Alwi Shihab, tentang proyek listrik batubara di Peranap dan proyek Biofuel Kelapa Sawit di Dumai" kata Gubri HM.Rusli Zainal, SE.MP
Harapan kita tentu segera terealisasi. "Alhamdulillah, semoga kedua proyek itu cepat direalisasikan" kata Gubri lagi
.
Kita sepantasnya berterima kasih dan mengapresiasi keberhasilan pemerintah ini. Baik kepada Gubernur Riau HM.RUSLI ZAINAL dan jajarannya maupun kepada keberhasilan Pemerintah RI dalam hal ini Presiden dan Wakil Presiden. Sembari berharap proyek ini segera direalisasikan...
Sabtu, 29 November 2008
PANTUN KRISIS
Tajak kait dari baserah
buat pagar dari kelayang
sejak sawit harganya murah
pasar-pasar terasa lengang
Seret sepeda ke japura
bawa benang ke tepi kolam
karet getah tidak berharga
banyak orang bermuka masam
Anak pematang menggali sumur
membawa timba dari sumbar
waktu senang jangan takabur
waktu susah mesti bersabar
Tempat sabun bila telungkup
petang hari orang kelahi
bukanlah kebun penjamin hidup
mari serahkan diri pada Illahi
Kayu beranda di atas bumbung
paku pakis dari baturijal
waktu berada ingat menabung
waktu krisis tidak menyesal
Baju kebaya berwarna merah
ambil kan kain si baju kurung
waktu kaya berhura-hura
sudah miskin baru termenung
Ke pekanheran di pematangreba
tangkal judi di pangkalan kerinci
ambil pelajaran dari yang sudah
bekal diri di kemudian hari
buat pagar dari kelayang
sejak sawit harganya murah
pasar-pasar terasa lengang
Seret sepeda ke japura
bawa benang ke tepi kolam
karet getah tidak berharga
banyak orang bermuka masam
Anak pematang menggali sumur
membawa timba dari sumbar
waktu senang jangan takabur
waktu susah mesti bersabar
Tempat sabun bila telungkup
petang hari orang kelahi
bukanlah kebun penjamin hidup
mari serahkan diri pada Illahi
Kayu beranda di atas bumbung
paku pakis dari baturijal
waktu berada ingat menabung
waktu krisis tidak menyesal
Baju kebaya berwarna merah
ambil kan kain si baju kurung
waktu kaya berhura-hura
sudah miskin baru termenung
Ke pekanheran di pematangreba
tangkal judi di pangkalan kerinci
ambil pelajaran dari yang sudah
bekal diri di kemudian hari
Jumat, 28 November 2008
EDISI JUM'AT: Sekilas ABU BAKAR SIDDIQ RA
Khulafaur Rasyidin adalah empat orang sahabat Rasulullah yang arif dan bijaksana yang terpilih menjadi khalifah setelah Rasulullah wafat.
Mereka adalah 1. Abu Bakar Siddiq ra 2. Umar bin Khattab ra 3. Usman bin Affan ra 4. Ali bin Abi Thalib ra.
Hari ini kita mencoba mengingat dan mengenal sedikit kehidupan Abu Bakar Siddiq ra. Beliau bernama asli ABDULLAH BIN ABI QUHAFAH. Dilahirkan dua tahun satu bulan setelah kelahiran Rasulullah Muhammad saw. Dikarenakan ia sangat membenarkan Rasulullah dalam segala hal, kemudian mendapat gelar Ash Siddiq (berarti yang membenarkan). Julukannya menjadi Abu Bakar Ash Shiddiq.
Kepribadian Abu Bakar tergambar dari penggalan pidatonya yang amat terkenal sewaktu dilantik menjadi khalifah pertama sesudah Nabi wafat. "Saya bukanlah orang yang terbaik diantara kalian, tetapi saya akan memelihara amanah atau kepercayaan yang telah kalian serahkan kepada saya. Kalau saya mengikuti ajaran Allah SWT dan Sunnah Rasul-Nya, maka ikutilah saya. Sebaliknya jika saya menyimpang dari keduanya, luruskanlah saya. Kebenaran adalah kejujuran dan kebohongan adalah ketidakjujuran. Orang yang paling kuat dalam pandangan saya adalah orang yang paling lemah diantara kalian. Oleh sebab itu saya akan menjamin hak-hak mereka. Dan orang yang palin lemah menurut pandangan saya adalah orang yang paling kuat diantara kalian. Dan saya akan mengambil sebagian dari hak-hak mereka sebagai zakatnya."
Sudah menjadi teman akrab Nabi Muhammad semenjak ia masih muda. Ia pula yang menemani Nabi sewaktu di gua Hiro, dan menjadi orang yang pertama memeluk Islam dari kalangan orang tua terhormat.
Sewaktu Rasulullah sakit beliau di daulat menjadi imam sholat menggantikan Rasulullah saw dan karenanya pantas pula bila kemudian Abu Bakar dipilih umat sebagai khalifah dan pemimpin mereka setelah wafatnya Nabi Muhammad saw.
Sepeninggal Rasulullah saw, banyak umat Islam yang kembali memeluk agamanya semula dan berbuat sekehendak hati. Diantara mereka ada yang mengaku menjadi nabi. Nabi palsu ini adalah Musallamah al Kadzab, Tulaiha al Asadi dan Al Aswad al Ansi. Pemberontakan terjadi, orang-orang banyak yang tidak mau membayar zakat, orang-orang banyak yang murtad, dan kekacauan terjadi dimana-mana.
Tugas-tugas berat ini lah yang menanti Abu Bakar Ash Shiddiq ra.
Abu Bakar ra menugaskan Khalid bin walid beserta pasukannya menundukkan Thulaiha al Asadi, pasukan Amir bin Ash ditugaskan ke Qudla'ah, pasukan Suwaid bin Muqrim ke Yaman dan Khalid bin Said ke Syam. Seluruhnya ada sebelas pasukan yang ditugaskan meluruskan aqidah orang-orang murtad.
Abu Bakar berhasil memperluas daerah Islam sampai ke Irak yang waktu itu dibawah jajahan Persia serta ke negeri Syam yang dibawah jajahan Romawi.
Abu Bakar ra juga berhasil mengumpulkan dan mencatat ayat-ayat Alqur'an yang masih berserakan atas usulan Umar bin Khatab. Pelaksanaannya di percayakan kepada Zaid bin Tsabit.
Abu Bakar Ash Shiddiq berpulang ke Rahmatullah pada tanggal 23 Jumadil Akhir tahun ke 13 setelah hijrah. Setelah menjadi khalifah selama lebih kurang dua tahun. Beliau dimakamkan di dekat makam Rasulullah saw.
Demikian yang saya rangkum dari berbagai sumber. Semoga bermanfaat.
Mereka adalah 1. Abu Bakar Siddiq ra 2. Umar bin Khattab ra 3. Usman bin Affan ra 4. Ali bin Abi Thalib ra.
Hari ini kita mencoba mengingat dan mengenal sedikit kehidupan Abu Bakar Siddiq ra. Beliau bernama asli ABDULLAH BIN ABI QUHAFAH. Dilahirkan dua tahun satu bulan setelah kelahiran Rasulullah Muhammad saw. Dikarenakan ia sangat membenarkan Rasulullah dalam segala hal, kemudian mendapat gelar Ash Siddiq (berarti yang membenarkan). Julukannya menjadi Abu Bakar Ash Shiddiq.
Kepribadian Abu Bakar tergambar dari penggalan pidatonya yang amat terkenal sewaktu dilantik menjadi khalifah pertama sesudah Nabi wafat. "Saya bukanlah orang yang terbaik diantara kalian, tetapi saya akan memelihara amanah atau kepercayaan yang telah kalian serahkan kepada saya. Kalau saya mengikuti ajaran Allah SWT dan Sunnah Rasul-Nya, maka ikutilah saya. Sebaliknya jika saya menyimpang dari keduanya, luruskanlah saya. Kebenaran adalah kejujuran dan kebohongan adalah ketidakjujuran. Orang yang paling kuat dalam pandangan saya adalah orang yang paling lemah diantara kalian. Oleh sebab itu saya akan menjamin hak-hak mereka. Dan orang yang palin lemah menurut pandangan saya adalah orang yang paling kuat diantara kalian. Dan saya akan mengambil sebagian dari hak-hak mereka sebagai zakatnya."
Sudah menjadi teman akrab Nabi Muhammad semenjak ia masih muda. Ia pula yang menemani Nabi sewaktu di gua Hiro, dan menjadi orang yang pertama memeluk Islam dari kalangan orang tua terhormat.
Sewaktu Rasulullah sakit beliau di daulat menjadi imam sholat menggantikan Rasulullah saw dan karenanya pantas pula bila kemudian Abu Bakar dipilih umat sebagai khalifah dan pemimpin mereka setelah wafatnya Nabi Muhammad saw.
Sepeninggal Rasulullah saw, banyak umat Islam yang kembali memeluk agamanya semula dan berbuat sekehendak hati. Diantara mereka ada yang mengaku menjadi nabi. Nabi palsu ini adalah Musallamah al Kadzab, Tulaiha al Asadi dan Al Aswad al Ansi. Pemberontakan terjadi, orang-orang banyak yang tidak mau membayar zakat, orang-orang banyak yang murtad, dan kekacauan terjadi dimana-mana.
Tugas-tugas berat ini lah yang menanti Abu Bakar Ash Shiddiq ra.
Abu Bakar ra menugaskan Khalid bin walid beserta pasukannya menundukkan Thulaiha al Asadi, pasukan Amir bin Ash ditugaskan ke Qudla'ah, pasukan Suwaid bin Muqrim ke Yaman dan Khalid bin Said ke Syam. Seluruhnya ada sebelas pasukan yang ditugaskan meluruskan aqidah orang-orang murtad.
Abu Bakar berhasil memperluas daerah Islam sampai ke Irak yang waktu itu dibawah jajahan Persia serta ke negeri Syam yang dibawah jajahan Romawi.
Abu Bakar ra juga berhasil mengumpulkan dan mencatat ayat-ayat Alqur'an yang masih berserakan atas usulan Umar bin Khatab. Pelaksanaannya di percayakan kepada Zaid bin Tsabit.
Abu Bakar Ash Shiddiq berpulang ke Rahmatullah pada tanggal 23 Jumadil Akhir tahun ke 13 setelah hijrah. Setelah menjadi khalifah selama lebih kurang dua tahun. Beliau dimakamkan di dekat makam Rasulullah saw.
Demikian yang saya rangkum dari berbagai sumber. Semoga bermanfaat.
Rabu, 26 November 2008
PERANAP DALAM KENANGAN (bagian 2)
Sesuai dengan janji saya kemarin, maka dalam tulisan kali ini saya coba untuk melanjutkan kenangan tentang Peranap tempo doeloe.
Selepas masa PT.IFA dan PT.DWI MARTA, era selanjutnya adalah kehadiran PT.PERKEBUNAN (PTP) di Binio, Tanjung Beludu, Pandan Wangi dan Serai Wangi. Orang Peranap menyebut PTP ini dengan Bank Dunia. Entah dari mana asal muasalnya istilah itu. Ramai sekali orang peranap yang bekerja di proyek PTP ini. Ada yang jadi mandor, pengawas dan kebanyakan adalah Buruh Harian Lepas yang diangkut menggunakan truk-truk untuk pekerjaan menanam bibit karet. Pekerja di bagian ini kebanyakan wanita. Mereka menyebut pekerjaan ini "kerja bank dunia". Selepas Subuh mereka pergi dengan menaiki truk yang telah disediakan menjemput. Tidak lupa sambil membawa bekal untuk makan siang. Menjelang petang, sekitar jam 3-4 sore baru pulang ke rumah.
PTP ini membawa cukup banyak karyawan dari daerah Sumatera Utara. Sebagian dari pekerja asal sumut ini belum berkeluarga dan kemudian menikah dengan orang peranap lalu menetap di daerah sekitar Peranap sampai sekarang. Ada juga yang mencari saudara angkat di Peranap dan lama kelamaan sudah terasa seperti orang peranap baik dalam bahasa, cara bergaul dan kehidupan sehari-hari.
Sebagian lagi dari pekerja PTP asal sumut ini sudah berkeluarga sejak dari tempat asalnya dan mereka memboyong serta keluarga mereka ke Peranap. Anak-anak mereka sekolah dan bergaul dengan anak Peranap. Mereka mengajarkan cara permainan anak-anak dari tempat asal kepada teman-teman di Peranap ini. Mereka adalah anak dari kota (yang lebih besar dari Peranap) sehingga tampak lebih pintar dan pandai bergaul. Mereka kebanyakan pintar menyanyi dan pandai menari. Mungkin juga dikarenakan sebagian mereka beragama Nasrani (Kristen).
PTP ini kemudian menyediakan rumah dan lahan kebun karet buat transmigran dari tanah jawa dan juga untuk penduduk peranap. Ada empat blok, yakni blok A dan blok B di Serai Wangi dan blok C serta blok D di Pandan Wangi. Sekarang kedua daerah itu sudah menjadi desa dan kehidupan penduduknya nampak lebih makmur di banding awal pendiriannya dulu.
Pada masa-masa ini paling tidak ada dua hal yang membuat Peranap tersohor. Pertama adalah tim sepakbola kebanggaan Peranap, PERSEPER (Persatuan Sepakbola Peranap) dan kedua adalah grup band MUTIARA.
Seringkali diadakan pertandingan persahabatan antara Perseper dengan tim tamunya di lapangan sepakbola belakang SMP 1 Peranap. Kadang-kadang Perseper yang bertandang ke kandang lawan. Yang saya ingat Perseper selalu memetik kemenangan dan menjuarai kejuaraan sepakbola baik di peranap maupun di luar peranap. Perseper menjadi nama yang disegani oleh lawan-lawannya. Oleh karena nya nama Peranap terkenal sampai ke negeri lain seperti Pasir Mayang di Jambi, Sawahlunto Sijunjung di Sumbar, Taluk Kuantan, Baserah, Sentajo, Lubuk Jambi, Muara Lembu, Air Molek, Rengat dan lain-lain.
Diantara yang masih saya ingat pemain Perseper yang senior adalah Pak Bahtiar Ismail, Pak Zainal Abidin (penghulu), Alung Liyas, Pak Aswir Yahya dan lain-lain.
Begitu pula dengan Band Mutiara, sering diundang manggung di seputar negeri di sepanjang batang kuantan sampai ke Sumbar dan Pasir Mayang di Jambi. Menurut informasi yang saya dengar sebelum Mutiara ada grup band lain di Peranap seperti GAM dan GELORA. Diantara pemain Mutiara adalah Pakcik Anwar say dan kawan-kawan.
Selanjutnya masuk PT.INDRIPLANT lalu disusul PT.RIGUNAS AGRI UTAMA di Pauh Ranap dan Semelinang Tebing.
Demikianlah diantara kenangan yang masih saya ingat tentang peranap di masa kecil. Tidak ada maksud lain untuk menulis ini selain sebagai salah satu pembanding bagi generasi sekarang tentang kampung mereka ini di waktu lampau.
Jika terdapat kekurangan ataupun kekeliruan saya menerima dengan tangan terbuka untuk dibetulkan.
Semoga bermanfaat.
Selepas masa PT.IFA dan PT.DWI MARTA, era selanjutnya adalah kehadiran PT.PERKEBUNAN (PTP) di Binio, Tanjung Beludu, Pandan Wangi dan Serai Wangi. Orang Peranap menyebut PTP ini dengan Bank Dunia. Entah dari mana asal muasalnya istilah itu. Ramai sekali orang peranap yang bekerja di proyek PTP ini. Ada yang jadi mandor, pengawas dan kebanyakan adalah Buruh Harian Lepas yang diangkut menggunakan truk-truk untuk pekerjaan menanam bibit karet. Pekerja di bagian ini kebanyakan wanita. Mereka menyebut pekerjaan ini "kerja bank dunia". Selepas Subuh mereka pergi dengan menaiki truk yang telah disediakan menjemput. Tidak lupa sambil membawa bekal untuk makan siang. Menjelang petang, sekitar jam 3-4 sore baru pulang ke rumah.
PTP ini membawa cukup banyak karyawan dari daerah Sumatera Utara. Sebagian dari pekerja asal sumut ini belum berkeluarga dan kemudian menikah dengan orang peranap lalu menetap di daerah sekitar Peranap sampai sekarang. Ada juga yang mencari saudara angkat di Peranap dan lama kelamaan sudah terasa seperti orang peranap baik dalam bahasa, cara bergaul dan kehidupan sehari-hari.
Sebagian lagi dari pekerja PTP asal sumut ini sudah berkeluarga sejak dari tempat asalnya dan mereka memboyong serta keluarga mereka ke Peranap. Anak-anak mereka sekolah dan bergaul dengan anak Peranap. Mereka mengajarkan cara permainan anak-anak dari tempat asal kepada teman-teman di Peranap ini. Mereka adalah anak dari kota (yang lebih besar dari Peranap) sehingga tampak lebih pintar dan pandai bergaul. Mereka kebanyakan pintar menyanyi dan pandai menari. Mungkin juga dikarenakan sebagian mereka beragama Nasrani (Kristen).
PTP ini kemudian menyediakan rumah dan lahan kebun karet buat transmigran dari tanah jawa dan juga untuk penduduk peranap. Ada empat blok, yakni blok A dan blok B di Serai Wangi dan blok C serta blok D di Pandan Wangi. Sekarang kedua daerah itu sudah menjadi desa dan kehidupan penduduknya nampak lebih makmur di banding awal pendiriannya dulu.
Pada masa-masa ini paling tidak ada dua hal yang membuat Peranap tersohor. Pertama adalah tim sepakbola kebanggaan Peranap, PERSEPER (Persatuan Sepakbola Peranap) dan kedua adalah grup band MUTIARA.
Seringkali diadakan pertandingan persahabatan antara Perseper dengan tim tamunya di lapangan sepakbola belakang SMP 1 Peranap. Kadang-kadang Perseper yang bertandang ke kandang lawan. Yang saya ingat Perseper selalu memetik kemenangan dan menjuarai kejuaraan sepakbola baik di peranap maupun di luar peranap. Perseper menjadi nama yang disegani oleh lawan-lawannya. Oleh karena nya nama Peranap terkenal sampai ke negeri lain seperti Pasir Mayang di Jambi, Sawahlunto Sijunjung di Sumbar, Taluk Kuantan, Baserah, Sentajo, Lubuk Jambi, Muara Lembu, Air Molek, Rengat dan lain-lain.
Diantara yang masih saya ingat pemain Perseper yang senior adalah Pak Bahtiar Ismail, Pak Zainal Abidin (penghulu), Alung Liyas, Pak Aswir Yahya dan lain-lain.
Begitu pula dengan Band Mutiara, sering diundang manggung di seputar negeri di sepanjang batang kuantan sampai ke Sumbar dan Pasir Mayang di Jambi. Menurut informasi yang saya dengar sebelum Mutiara ada grup band lain di Peranap seperti GAM dan GELORA. Diantara pemain Mutiara adalah Pakcik Anwar say dan kawan-kawan.
Selanjutnya masuk PT.INDRIPLANT lalu disusul PT.RIGUNAS AGRI UTAMA di Pauh Ranap dan Semelinang Tebing.
Demikianlah diantara kenangan yang masih saya ingat tentang peranap di masa kecil. Tidak ada maksud lain untuk menulis ini selain sebagai salah satu pembanding bagi generasi sekarang tentang kampung mereka ini di waktu lampau.
Jika terdapat kekurangan ataupun kekeliruan saya menerima dengan tangan terbuka untuk dibetulkan.
Semoga bermanfaat.
PERANAP DALAM KENANGAN (bagian 1)
Dua hari terakhir ini blog saya tidak ada postingan baru. Ini dikarenakan saya ke Pekanbaru dan baru sempat menulis lagi pagi ini.
Dalam perjalanan pulang dari Pekanbaru ke Peranap, di dalam mobil kami terlibat pembicaraan tentang negeri Peranap ini tempo doeloe.
Seingat saya, dulu di Peranap sekitar tahun 70an ada sebuah perusahaan kayu milik orang Perancis bernama PT. IFA. Lokasi perkantoran perusahaan itu di sekitar daerah Napal sekarang. Selain membangun perkantoran, juga didirikan perumahan, gudang, kolam renang dan lapangan pesawat berukuran kecil. Areal perusahaan ini luas bahkan sampai ke daerah Pasir Mayang Propinsi Jambi. Orang-orang bule yang bekerja disitu (mereka biasa dipanggil mister) selain hobi berenang, juga sering bermain jetski setiap akhir pekan. Biasanya kami yang masih kecil dan lugu serta beberapa orang dewasa berdiri berjejer di tepi tangga batu pasar dan surau dagang (sebutan lain untuk Mushallah Muqarabbin) melihat bule naik bilah papan yang ditarik speed boat (orang Peranap menyebutnya boat layang). Sementara di pinggiran Sungai Indragiri sebelah kiri dan kanan kebanyakan penduduk juga menyaksikannya. Para bule nampak menikmati permainan ini dengan bangga sambil meliuk-liukkan sedemikian rupa ski mereka.
Bayangkan saja di era itu televisi belum ada. Listrik dari PLN juga belum masuk. Paling satu atau dua penduduk yang memiliki mesin diesel sendiri. Namun boleh dikata ekonomi terasa hidup oleh keberadaan perusahaan tersebut. Penduduk Peranap kebanyakan bekerja disitu. Dapat bekerja di sana merupakan sebuah kebanggaan bagi penduduk. Mereka menjadi mekanik, operator alat berat, sopir truk trailer, petugas penumbang kayu, penjaga gudang, penjaga keamanan, kapten motor air (tug boat), bagian pengapalan dan pengiriman kayu dan lain-lain.
Orang dari luar daerah Peranap juga banyak yang bekerja di PT.IFA. Mereka antara lain dari Jawa Barat, Jawa, Sumatera Barat, Jambi dan Tapanuli. Karena pekerja dari luar daerah tersebut banyak yang melakukan pernikahan dengan orang Peranap, maka terjadilah pembauran penduduk. Saya masih ingat beberapa orang anak mereka menjadi teman bermain dan teman sekolah kami.
Pasar Peranap menjadi ramai setiap hari sabtu dan minggu karena karyawan perusahaan ramai-ramai ke pasar. Sarana transportasi yang paling sibuk dan ramai adalah pompong yang hilir mudik di sepanjang kuantan. Belum ada jalan sawit di simpang napal apalagi jembatannya. Belum banyak penduduk yang memiliki sepeda motor apalagi mobil. Belum ada perusahaan sawit PT.RIGUNAS dan PT.INDRIPLANT tetapi kehidupan terasa berkecukupan. Suasana nyaman, tenang dan bersahaja. Malam hari kehidupan hanya diisi di surau-surau dan masjid-masjid. Anak-anak belajar mengaji dan orang dewasa mengadakan pengajian pula sesama mereka sambil menunggu putra-putri mereka selesai belajar membaca Al Qur'an.
Tidak terlihat pemuda atau orang dewasa nongkrong di tepi jalan.
Selepas masa PT.IFA, kemudian masuk pula PT.DWI MARTA (DM) di daerah Selunak dan Pematang yang sekarang masuk wilayah Kecamatan Batang Peranap. Perusahaan ini sangat aktif. Terlihat dari hampir setiap hari tongkang mereka yang ditarik motor air melintasi sekitar pasar. Mereka mengirim kayu dalam bentuk bulat dan yang sudah diolah. Tapi saya tidak tahu kemana kayu-kayu itu dikirim. Yang pasti jumlah kayu itu sangat banyak. Karena itu pula tidak mengherankan kalau jumlah karyawannya juga sangat banyak. Akibatnya Pasar Peranap menjadi semakin ramai. Lalu lintas di air juga bertambah padat karena belum ada jalur darat ke Pematang dan Selunak.
Orang-orang dari Pematang dan Selunak ini terkenal ramah dan suka menolong. Selain bekerja di DM, mereka kebanyakan sangat gemar berkebun dan berladang. Sehingga sampai sekarang pun mereka memiliki kebun yang luas jumlahnya. Satu hal yang menarik dari mereka adalah rasa persaudaraannya yang kental.
Demikian diantara sebagian yang saya ingat di masa kecil. Dalam tulisan yang akan datang saya akan mencoba menulis tentang lanjutan dari periode PT.IFA ini. Ada banyak lagi kejayaan peranap di bidang lain seperti dalam bidang seni dan olahraga. Semoga ada manfaatnya.
Dalam perjalanan pulang dari Pekanbaru ke Peranap, di dalam mobil kami terlibat pembicaraan tentang negeri Peranap ini tempo doeloe.
Seingat saya, dulu di Peranap sekitar tahun 70an ada sebuah perusahaan kayu milik orang Perancis bernama PT. IFA. Lokasi perkantoran perusahaan itu di sekitar daerah Napal sekarang. Selain membangun perkantoran, juga didirikan perumahan, gudang, kolam renang dan lapangan pesawat berukuran kecil. Areal perusahaan ini luas bahkan sampai ke daerah Pasir Mayang Propinsi Jambi. Orang-orang bule yang bekerja disitu (mereka biasa dipanggil mister) selain hobi berenang, juga sering bermain jetski setiap akhir pekan. Biasanya kami yang masih kecil dan lugu serta beberapa orang dewasa berdiri berjejer di tepi tangga batu pasar dan surau dagang (sebutan lain untuk Mushallah Muqarabbin) melihat bule naik bilah papan yang ditarik speed boat (orang Peranap menyebutnya boat layang). Sementara di pinggiran Sungai Indragiri sebelah kiri dan kanan kebanyakan penduduk juga menyaksikannya. Para bule nampak menikmati permainan ini dengan bangga sambil meliuk-liukkan sedemikian rupa ski mereka.
Bayangkan saja di era itu televisi belum ada. Listrik dari PLN juga belum masuk. Paling satu atau dua penduduk yang memiliki mesin diesel sendiri. Namun boleh dikata ekonomi terasa hidup oleh keberadaan perusahaan tersebut. Penduduk Peranap kebanyakan bekerja disitu. Dapat bekerja di sana merupakan sebuah kebanggaan bagi penduduk. Mereka menjadi mekanik, operator alat berat, sopir truk trailer, petugas penumbang kayu, penjaga gudang, penjaga keamanan, kapten motor air (tug boat), bagian pengapalan dan pengiriman kayu dan lain-lain.
Orang dari luar daerah Peranap juga banyak yang bekerja di PT.IFA. Mereka antara lain dari Jawa Barat, Jawa, Sumatera Barat, Jambi dan Tapanuli. Karena pekerja dari luar daerah tersebut banyak yang melakukan pernikahan dengan orang Peranap, maka terjadilah pembauran penduduk. Saya masih ingat beberapa orang anak mereka menjadi teman bermain dan teman sekolah kami.
Pasar Peranap menjadi ramai setiap hari sabtu dan minggu karena karyawan perusahaan ramai-ramai ke pasar. Sarana transportasi yang paling sibuk dan ramai adalah pompong yang hilir mudik di sepanjang kuantan. Belum ada jalan sawit di simpang napal apalagi jembatannya. Belum banyak penduduk yang memiliki sepeda motor apalagi mobil. Belum ada perusahaan sawit PT.RIGUNAS dan PT.INDRIPLANT tetapi kehidupan terasa berkecukupan. Suasana nyaman, tenang dan bersahaja. Malam hari kehidupan hanya diisi di surau-surau dan masjid-masjid. Anak-anak belajar mengaji dan orang dewasa mengadakan pengajian pula sesama mereka sambil menunggu putra-putri mereka selesai belajar membaca Al Qur'an.
Tidak terlihat pemuda atau orang dewasa nongkrong di tepi jalan.
Selepas masa PT.IFA, kemudian masuk pula PT.DWI MARTA (DM) di daerah Selunak dan Pematang yang sekarang masuk wilayah Kecamatan Batang Peranap. Perusahaan ini sangat aktif. Terlihat dari hampir setiap hari tongkang mereka yang ditarik motor air melintasi sekitar pasar. Mereka mengirim kayu dalam bentuk bulat dan yang sudah diolah. Tapi saya tidak tahu kemana kayu-kayu itu dikirim. Yang pasti jumlah kayu itu sangat banyak. Karena itu pula tidak mengherankan kalau jumlah karyawannya juga sangat banyak. Akibatnya Pasar Peranap menjadi semakin ramai. Lalu lintas di air juga bertambah padat karena belum ada jalur darat ke Pematang dan Selunak.
Orang-orang dari Pematang dan Selunak ini terkenal ramah dan suka menolong. Selain bekerja di DM, mereka kebanyakan sangat gemar berkebun dan berladang. Sehingga sampai sekarang pun mereka memiliki kebun yang luas jumlahnya. Satu hal yang menarik dari mereka adalah rasa persaudaraannya yang kental.
Demikian diantara sebagian yang saya ingat di masa kecil. Dalam tulisan yang akan datang saya akan mencoba menulis tentang lanjutan dari periode PT.IFA ini. Ada banyak lagi kejayaan peranap di bidang lain seperti dalam bidang seni dan olahraga. Semoga ada manfaatnya.
Sabtu, 22 November 2008
UJIAN THL TB PP DEPTAN 2008
Hari ini, sekitar lima belas orang dari Kecamatan Peranap dan Batang Peranap akan berangkat ke Pekanbaru.
Beberapa hari yang lalu mereka dan ribuan orang lainnya dari seluruh propinsi di Indonesia dinyatakan lulus secara administrasi untuk mengikuti seleksi ujian tertulis sebagai THL TB PENYULUH PERTANIAN LAPANGAN yang diadakan Departemen Pertanian RI. Ujian dilaksanakan secara serentak pada tanggal 24 nopember 2008 di 31 tempat ujian seluruh indonesia. Sedangkan pengambilan kartu ujian di laksanakan tanggal 23 nopember 2008 sekaligus menentukan tempat ujian.
Saya bersyukur termasuk salah satu diantara yang lulus administrasi tersebut. Namun yang terpenting menurut saya adalah tingginya minat masyarakat kita terhadap bidang ini.
Kita memiliki sumber daya alam yang lebih dari cukup dalam bidang pertanian ini. Saat ini lahan kita masih banyak yang kosong dan dibiarkan tak di olah. Tinggal di daerah pinggiran hutan di kaki Bukit Tiga Puluh seperti kita ini sebenarnya membuka peluang untuk dapat memajukan bidang pertanian dan perkebunan. Hanya saja yang kita butuhkan adalah tekad dan kemauan untuk bekerja keras.
Segala anugerah yang telah dilimpahkan Allah Swt itu wajib kita syukuri dengan cara mengolah dan mengelolanya sebaik mungkin. Memanfaatkan semua nikmat itu dengan cara yang baik dan di ridhoi Allah termasuk salah satu cara kita mensyukurinya. Apabila kita tahu dan pandai bersyukur, maka Insya Allah nikmat itu akan ditambah. Jangan sampai bencana menimpa karena kita pandai mensyukuri nikmat.
Kembali kepada pelaksanaan ujian diatas, saya hanya berharap menjadi salah satu yang dinyatakan diterima menjadi THL TB PP nantinya. Bagi saya, jika dapat secara resmi membaktikan diri dan menularkan ilmu-ilmu pertanian yang saya pelajari, tentu akan lebih baik. Namun, jika memang nanti saya ditakdirkan tidak diterima, saya pun harus ikhlas menerima. Masih terbuka banyak cara lainnya untuk berbuat bagi negeri ini.
Hanya saja, siapapun yang diterima nantinya, niatnya harus tulus untuk memajukan sektor pertanian di daerah tugas masing-masing. Komitmen mereka yang diterima harus jelas untuk bersama-sama dengan masyarakat menerapkan inovasi dan teknologi pertanian di daerah. Pemerintah kita sudah menyediakan anggaran dan sarana untuk itu. Tinggal bagaimana penggerak dilapangan sebagai ujung tombak dapat mewujudkan keinginan pemerintah itu demi kemajuan masyarakat pedesaan.
Kalau hanya bertujuan untuk mendapatkan gaji saja lalu malas turun ke lapangan, maka keinginan pemerintah itu akan tetap tinggal sebagai keinginan belaka dan kemajuan pertanian kita akan tetap jauh dari harapan. Anggaran tetap habis namun pertanian kita tetap tertinggal dari daerah lain.
Jadi, ujian sesungguhnya bagi seorang tenaga penyuluh adalah ketika mereka sudah berhadapan dengan masyarakat dilapangan.
Demikian, semoga bermanfaat.
Beberapa hari yang lalu mereka dan ribuan orang lainnya dari seluruh propinsi di Indonesia dinyatakan lulus secara administrasi untuk mengikuti seleksi ujian tertulis sebagai THL TB PENYULUH PERTANIAN LAPANGAN yang diadakan Departemen Pertanian RI. Ujian dilaksanakan secara serentak pada tanggal 24 nopember 2008 di 31 tempat ujian seluruh indonesia. Sedangkan pengambilan kartu ujian di laksanakan tanggal 23 nopember 2008 sekaligus menentukan tempat ujian.
Saya bersyukur termasuk salah satu diantara yang lulus administrasi tersebut. Namun yang terpenting menurut saya adalah tingginya minat masyarakat kita terhadap bidang ini.
Kita memiliki sumber daya alam yang lebih dari cukup dalam bidang pertanian ini. Saat ini lahan kita masih banyak yang kosong dan dibiarkan tak di olah. Tinggal di daerah pinggiran hutan di kaki Bukit Tiga Puluh seperti kita ini sebenarnya membuka peluang untuk dapat memajukan bidang pertanian dan perkebunan. Hanya saja yang kita butuhkan adalah tekad dan kemauan untuk bekerja keras.
Segala anugerah yang telah dilimpahkan Allah Swt itu wajib kita syukuri dengan cara mengolah dan mengelolanya sebaik mungkin. Memanfaatkan semua nikmat itu dengan cara yang baik dan di ridhoi Allah termasuk salah satu cara kita mensyukurinya. Apabila kita tahu dan pandai bersyukur, maka Insya Allah nikmat itu akan ditambah. Jangan sampai bencana menimpa karena kita pandai mensyukuri nikmat.
Kembali kepada pelaksanaan ujian diatas, saya hanya berharap menjadi salah satu yang dinyatakan diterima menjadi THL TB PP nantinya. Bagi saya, jika dapat secara resmi membaktikan diri dan menularkan ilmu-ilmu pertanian yang saya pelajari, tentu akan lebih baik. Namun, jika memang nanti saya ditakdirkan tidak diterima, saya pun harus ikhlas menerima. Masih terbuka banyak cara lainnya untuk berbuat bagi negeri ini.
Hanya saja, siapapun yang diterima nantinya, niatnya harus tulus untuk memajukan sektor pertanian di daerah tugas masing-masing. Komitmen mereka yang diterima harus jelas untuk bersama-sama dengan masyarakat menerapkan inovasi dan teknologi pertanian di daerah. Pemerintah kita sudah menyediakan anggaran dan sarana untuk itu. Tinggal bagaimana penggerak dilapangan sebagai ujung tombak dapat mewujudkan keinginan pemerintah itu demi kemajuan masyarakat pedesaan.
Kalau hanya bertujuan untuk mendapatkan gaji saja lalu malas turun ke lapangan, maka keinginan pemerintah itu akan tetap tinggal sebagai keinginan belaka dan kemajuan pertanian kita akan tetap jauh dari harapan. Anggaran tetap habis namun pertanian kita tetap tertinggal dari daerah lain.
Jadi, ujian sesungguhnya bagi seorang tenaga penyuluh adalah ketika mereka sudah berhadapan dengan masyarakat dilapangan.
Demikian, semoga bermanfaat.
Label:
bukit tiga puluh,
deptan,
penyuluh,
Thl tb pp
Jumat, 21 November 2008
EDISI JUM'AT: BAHAYA PER (DUKUN) AN
Seperti yang kita ketahui bersama, saat ini mulai bermunculan pengobatan alternatif dan pengobatan tradisional di Peranap. Sebenarnya hal seperti ini sudah sejak lama ada di Peranap ini, hanya saja dulu pelaku perdukunan tidak meletakkan papan plang nama di depan tempat usaha mereka, dan sekarang nama mereka lebih keren menjadi AHLI HIKMAH, PARANORMAL, ORANG PINTAR, SUPRA NATURAL dll.
Agar kita tidak terjebak dalam perilaku kafir tersebut, ada baiknya di hari Jum'at ini kita kupas sedikit tentang perdukunan.
Dukun berarti orang yang mengaku dapat mengetahui hal gaib seumpama meramal nasib seseorang, tahu tempat barang yang hilang dan siapa pencurinya, tahu kejadian yang akan datang, serta dapat mengobati dengan media mistik.
Sementara tukang sihir adalah orang yang dapat melakukan perbuatan sihir seperti menunjukkan ke luarbiasa an dengan cara mistik, membuat seseorang sakit, membuat seseorang jatuh cinta pada lawan jenis, memisahkan pasangan suami istri dsb. Semuanya itu dengan cara mistik.
Segala perbuatan yang hanya dapat dilakukan oleh dukun dan tukang sihir disebut PERDUKUNAN. Termasuk juga kategori perdukunan/sihir adalah ilmu kekebalan tubuh, ilmu pelet, santet, susuk, khadam gaib, ramalan bintang, mencari wangsit, ramal garis tangan, menulis mantra aneh di telur, pengobatan jarak jauh, jimat, memindahkan penyakit dari manusia ke hewan, jampi asing dan aneh yang dicampur ayat Al Qur'an.
Hal yang membahayakan dari perdukunan adalah PERTAMA; jika hanya mendatangi tanpa mempercayai maka SHOLATNYA DI TOLAK SELAMA 40 HARI, sesuai hadist Rasulullah SAW "Barangsiapa mendatangi dukun menanyakan sesuatu kepadanya, tidak akan diterima shalatnya selama 40 hari". (HR.Muslim)
KEDUA; jika mempercayai perkataan dan mengikuti perintah/saran dukun maka ia telah KAFIR, sesuai hadist Rasulullah SAW "Barangsiapa yang mendatangi dukun dan membenarkan perkataannya, sungguh ia telah kafir terhadap apa yang diturunkan kepada Muhammad SAW". (HR. Abu Daud)
KETIGA; hukumnya HARAM dan Rasulullah SAW berlepas diri darinya, " Bukan dari golongan kami, orang yang menentukan nasib sial dan mujur berdasarkan tanda-tanda benda, burung atau lainnya, yang bertanya dan yang menyampaikannya, atau bertanya kepada dukun dan yang mendukuninya, atau yang menyihir dan yang minta sihir untuknya". (HR. Al Bazzaar, dengan sanad jayyid)
Adapun pengobatan yang dibenarkan oleh islam hanya dua macam yaitu;
- pengobatan medis (kedokteran dan tabib), berbahan yang mengandung khasiat obat dengan penanganan fisik seperti suntik, pijat, bekam.
- Ruqyah yang disyari'atkan yaitu menjampi dengan Al Qur'an atau do'a- do'a yang tidak mengandung syirik.
Kita jangan sampai tertipu oleh ucapan dan slogan dukun modern yang berkata "ini semua hanya syariat sedang yang menentukan adalah Allah SWT semata". Lihat dulu esensi dan cara pengobatan maupun praktek mereka. Jangan langsung percaya dan tertipu karena pahala Shalat selama 40 hari bisa-bisa tidak ada.
Termasuk juga yang merupakan perbuatan kafir dan haram adalah segala jenis layanan SMS ramal nasib, rejeki, karir, jodoh dan masa depan yang saat ini marak di televisi seperti MAMA BULE, KI JOKO YANG TIDAK PINTAR, DEDY KO BUSTER dll.
Padahal jodoh, ajal dan rezeki jelas-jelas merupakan rahasia Illahi dan tidak seorang pun diberi tahu tentangnya.
Demikianlah sedikit renungan kita di hari jum'at ini. Sebagai salah satu tindak nyata dari " WA TAWA SHOUBIL HAQ WA TAWA SHOUBISH SHOBR" saling nasehat dan mengingatkan di dalam kebenaran dan kesabaran.
Mudah-mudahan ada manfaatnya.
Agar kita tidak terjebak dalam perilaku kafir tersebut, ada baiknya di hari Jum'at ini kita kupas sedikit tentang perdukunan.
Dukun berarti orang yang mengaku dapat mengetahui hal gaib seumpama meramal nasib seseorang, tahu tempat barang yang hilang dan siapa pencurinya, tahu kejadian yang akan datang, serta dapat mengobati dengan media mistik.
Sementara tukang sihir adalah orang yang dapat melakukan perbuatan sihir seperti menunjukkan ke luarbiasa an dengan cara mistik, membuat seseorang sakit, membuat seseorang jatuh cinta pada lawan jenis, memisahkan pasangan suami istri dsb. Semuanya itu dengan cara mistik.
Segala perbuatan yang hanya dapat dilakukan oleh dukun dan tukang sihir disebut PERDUKUNAN. Termasuk juga kategori perdukunan/sihir adalah ilmu kekebalan tubuh, ilmu pelet, santet, susuk, khadam gaib, ramalan bintang, mencari wangsit, ramal garis tangan, menulis mantra aneh di telur, pengobatan jarak jauh, jimat, memindahkan penyakit dari manusia ke hewan, jampi asing dan aneh yang dicampur ayat Al Qur'an.
Hal yang membahayakan dari perdukunan adalah PERTAMA; jika hanya mendatangi tanpa mempercayai maka SHOLATNYA DI TOLAK SELAMA 40 HARI, sesuai hadist Rasulullah SAW "Barangsiapa mendatangi dukun menanyakan sesuatu kepadanya, tidak akan diterima shalatnya selama 40 hari". (HR.Muslim)
KEDUA; jika mempercayai perkataan dan mengikuti perintah/saran dukun maka ia telah KAFIR, sesuai hadist Rasulullah SAW "Barangsiapa yang mendatangi dukun dan membenarkan perkataannya, sungguh ia telah kafir terhadap apa yang diturunkan kepada Muhammad SAW". (HR. Abu Daud)
KETIGA; hukumnya HARAM dan Rasulullah SAW berlepas diri darinya, " Bukan dari golongan kami, orang yang menentukan nasib sial dan mujur berdasarkan tanda-tanda benda, burung atau lainnya, yang bertanya dan yang menyampaikannya, atau bertanya kepada dukun dan yang mendukuninya, atau yang menyihir dan yang minta sihir untuknya". (HR. Al Bazzaar, dengan sanad jayyid)
Adapun pengobatan yang dibenarkan oleh islam hanya dua macam yaitu;
- pengobatan medis (kedokteran dan tabib), berbahan yang mengandung khasiat obat dengan penanganan fisik seperti suntik, pijat, bekam.
- Ruqyah yang disyari'atkan yaitu menjampi dengan Al Qur'an atau do'a- do'a yang tidak mengandung syirik.
Kita jangan sampai tertipu oleh ucapan dan slogan dukun modern yang berkata "ini semua hanya syariat sedang yang menentukan adalah Allah SWT semata". Lihat dulu esensi dan cara pengobatan maupun praktek mereka. Jangan langsung percaya dan tertipu karena pahala Shalat selama 40 hari bisa-bisa tidak ada.
Termasuk juga yang merupakan perbuatan kafir dan haram adalah segala jenis layanan SMS ramal nasib, rejeki, karir, jodoh dan masa depan yang saat ini marak di televisi seperti MAMA BULE, KI JOKO YANG TIDAK PINTAR, DEDY KO BUSTER dll.
Padahal jodoh, ajal dan rezeki jelas-jelas merupakan rahasia Illahi dan tidak seorang pun diberi tahu tentangnya.
Demikianlah sedikit renungan kita di hari jum'at ini. Sebagai salah satu tindak nyata dari " WA TAWA SHOUBIL HAQ WA TAWA SHOUBISH SHOBR" saling nasehat dan mengingatkan di dalam kebenaran dan kesabaran.
Mudah-mudahan ada manfaatnya.
Kamis, 20 November 2008
W A S P A D A
Menyimak berbagai kejadian akhir-akhir ini di Peranap dan sekitarnya, tidak salah jika saya mengatakan "Waspada" untuk itu semua.
Ada beberapa hal yang menurut saya patut kita waspadai. Pertama adalah waspadai fenomena alam. Hampir setiap malam sekarang terjadi hujan lebat disertai angin. Perhatikan sekitar tempat tinggal kita. Apakah ada pohon besar atau ada jaringan kabel listrik yang akan membahayakan kita? Perlu pula kita mewaspadai kemungkinan terjadinya bencana alam (banjir, angin ribut) dsb. Meski tidak satu orang pun dari kita berharap itu terjadi.
Kedua, waspadai tindak kriminalitas di sekitar kita. Sebagai akibat dari melemahnya ekonomi masyarakat kita belakangan ini karena dampak krisis ekonomi, hal ini patut juga diwaspadai. Tindakan pencurian baik dilingkungan pemukiman warga maupun di kebun (karet dan sawit) jangan hendaknya terjadi. Kondisi ekonomi seperti sekarang ditambah musim hujan dan PLN sering mati tanpa aba-aba membuka peluang bagi pelaku kriminal beraksi. Periksa dengan teliti alat pengamanan rumah sebelum bepergian/ meninggalkan rumah dan sebelum tidur malam hari. Persempit ruang gerak tindak kejahatan terjadi, dan jangan diberi peluang. Sebaiknya tidak menyimpan uang tunai dan perhiasan secara berlebihan di rumah. Laporkan segera jika melihat orang asing atau yang mencurigakan berkeliaran di lingkungan kita.
Kemudian yang ketiga, waspadai isu dan kabar bohong yang dihembuskan pihak yang tidak bertanggung jawab. Biasanya mendekati pesta demokrasi yang akan digelar beberapa bulan kedepan, sering tersiar isu yang dapat memecah belah dan menimbulkan keresahan di kalangan masyarakat. Antara sesama kita terkadang di adu domba. Fitnah terkadang dijadikan alat oleh sebagian orang untuk mencapai tujuannya. Mereka tidak berfikir akibatnya buat masyarakat tapi keuntungan sesaat buat golongan mereka saja. Bahkan tidak jarang pula masyarakat di buat resah dengan kabar semisal "orang hitam", kuntilanak, "kangkung eak?" dan lain sejenisnya.
Jangan mudah percaya begitu saja. Selidiki dulu asal usulnya. Gunakan logika dan akal sehat kita. Jangan ikut menyebarkan sebuah berita jika kita sendiri tidak yakin kebenarannya.
Demikian barangkali sedikit renungan bagi kita. Sebenarnya masih ada yang belum tertuang dari kepala saya kedalam tulisan tentang hal ini. Namun mengingat suara mengaji dari Masjid Raya dan Masjid Agung sudah terdengar (subuh), dan gadis bungsu saya terbangun, jadi saya cukupkan sampai disini dulu. Harapan saya tulisan ini ada manfaatnya dan saya tetap berkesempatan menulis lagi nantinya.
Seperti petuah orang dahulu, ingat sebelum kena. Mudah-mudahan kalau kita ingat dan waspada kita dapat terhindar dari hal-hal yang merugikan kita.
Kepada Allah SWT jualah kita memohon perlindungan dan pertolongan. Semoga kita dijauhkan dari segala marabahaya. Amin...
Ada beberapa hal yang menurut saya patut kita waspadai. Pertama adalah waspadai fenomena alam. Hampir setiap malam sekarang terjadi hujan lebat disertai angin. Perhatikan sekitar tempat tinggal kita. Apakah ada pohon besar atau ada jaringan kabel listrik yang akan membahayakan kita? Perlu pula kita mewaspadai kemungkinan terjadinya bencana alam (banjir, angin ribut) dsb. Meski tidak satu orang pun dari kita berharap itu terjadi.
Kedua, waspadai tindak kriminalitas di sekitar kita. Sebagai akibat dari melemahnya ekonomi masyarakat kita belakangan ini karena dampak krisis ekonomi, hal ini patut juga diwaspadai. Tindakan pencurian baik dilingkungan pemukiman warga maupun di kebun (karet dan sawit) jangan hendaknya terjadi. Kondisi ekonomi seperti sekarang ditambah musim hujan dan PLN sering mati tanpa aba-aba membuka peluang bagi pelaku kriminal beraksi. Periksa dengan teliti alat pengamanan rumah sebelum bepergian/ meninggalkan rumah dan sebelum tidur malam hari. Persempit ruang gerak tindak kejahatan terjadi, dan jangan diberi peluang. Sebaiknya tidak menyimpan uang tunai dan perhiasan secara berlebihan di rumah. Laporkan segera jika melihat orang asing atau yang mencurigakan berkeliaran di lingkungan kita.
Kemudian yang ketiga, waspadai isu dan kabar bohong yang dihembuskan pihak yang tidak bertanggung jawab. Biasanya mendekati pesta demokrasi yang akan digelar beberapa bulan kedepan, sering tersiar isu yang dapat memecah belah dan menimbulkan keresahan di kalangan masyarakat. Antara sesama kita terkadang di adu domba. Fitnah terkadang dijadikan alat oleh sebagian orang untuk mencapai tujuannya. Mereka tidak berfikir akibatnya buat masyarakat tapi keuntungan sesaat buat golongan mereka saja. Bahkan tidak jarang pula masyarakat di buat resah dengan kabar semisal "orang hitam", kuntilanak, "kangkung eak?" dan lain sejenisnya.
Jangan mudah percaya begitu saja. Selidiki dulu asal usulnya. Gunakan logika dan akal sehat kita. Jangan ikut menyebarkan sebuah berita jika kita sendiri tidak yakin kebenarannya.
Demikian barangkali sedikit renungan bagi kita. Sebenarnya masih ada yang belum tertuang dari kepala saya kedalam tulisan tentang hal ini. Namun mengingat suara mengaji dari Masjid Raya dan Masjid Agung sudah terdengar (subuh), dan gadis bungsu saya terbangun, jadi saya cukupkan sampai disini dulu. Harapan saya tulisan ini ada manfaatnya dan saya tetap berkesempatan menulis lagi nantinya.
Seperti petuah orang dahulu, ingat sebelum kena. Mudah-mudahan kalau kita ingat dan waspada kita dapat terhindar dari hal-hal yang merugikan kita.
Kepada Allah SWT jualah kita memohon perlindungan dan pertolongan. Semoga kita dijauhkan dari segala marabahaya. Amin...
Rabu, 19 November 2008
PLTU BATUBARA PERANAP DAN PELUANG KITA
Beberapa waktu yang lalu, sebagian masyarakat Peranap kembali disibukkan dengan kasak kusuk tentang akan segera dimulainya pembangunan tahap awal PLTU. Setelah sekian lama tak terdengar, kabar ini kembali beredar.
Saya mengamati tanggapan masyarakat amat beragam. Ada yang masa bodoh. Ada yang sibuk membersihkan dan mengukur ulang tanah mereka yang di prediksi bakal terkena proyek ini, tentu saja sambil berharap ganti rugi. Ada pula yang sibuk membeli tanah warga lainnya. Sebagian lainnya malah tidak yakin dalam waktu dekat ini akan terlaksana, mengingat kabar seperti itu sudah amat sering beredar. Entahlah..
Namun yang agak ganjil adalah hampir tidak terdengar masyarakat mempersiapkan sumber daya manusia yang handal dalam menanti proyek ini. Nyaris tidak ada kabar warga menyekolahkan putra - putri mereka ke sekolah ataupun perguruan tinggi di bidang pertambangan dan energi sejak pertama kali kabar mengenai batubara dan PLTU ini diketahui masyarakat. Padahal potensi kandungan batubara di perut bumi Peranap demikian besar. Jika memang nanti selain mengeksplorasi cadangan batubara nya, pemerintah juga membangun PLTU untuk kebutuhan listrik sumatera bagian timur itu benar - benar terwujud, maka dipastikan akan menyerap tenaga kerja yang tidak sedikit jumlahnya dan tentu saja dalam jangka waktu yang lama.
Cukup puaskah kita hanya menerima sekedar ganti rugi? Lalu menjadi penonton di lapangan sendiri. Ataukah kita hanya perlu berharap dapat "menumpang kerja" di proyek itu pada jenis pekerjaan kasar yang tidak terlalu membutuhkan skill dan keterampilan?
Kalau demikian adanya, maka tujuan pembangunan yang diharapkan pemerintah yakni menaikkan taraf hidup dan kesejahteraan masyarakat tidak akan tercapai.
Semestinya masyarakat lebih jeli menangkap peluang dalam setiap tahapan pembangunan yang dicanangkan pemerintah.
Kita semestinya jangan terbuai oleh harga tanah dan sewa rumah yang mungkin akan lebih tinggi dari sebelumnya. Kita juga harus mempersiapkan sejak dini tenaga - tenaga terampil dari sekitar kita. Masih tersedia waktu yang cukup untuk mempersiapkan sdm - sdm tempatan di bidang itu nantinya. Belum terlambat untuk saling mengingatkan dan mengubah cara pandang kita. Rasa optimisme dikalangan kita harus segera dibangkitkan bahwa pembangunan ini nantinya akan membawa sebesar - besar kemakmuran dan kesejahteraan buat masyarakat Peranap jika kita siap.
Demikianlah barangkali sedikit buah pemikiran dari saya. Semoga tulisan ini dapat lebih membuka mata dan wawasan kita sebagai jatidiri Peranap dalam menyikapi pembangunan oleh pemerintah..
Saya mengamati tanggapan masyarakat amat beragam. Ada yang masa bodoh. Ada yang sibuk membersihkan dan mengukur ulang tanah mereka yang di prediksi bakal terkena proyek ini, tentu saja sambil berharap ganti rugi. Ada pula yang sibuk membeli tanah warga lainnya. Sebagian lainnya malah tidak yakin dalam waktu dekat ini akan terlaksana, mengingat kabar seperti itu sudah amat sering beredar. Entahlah..
Namun yang agak ganjil adalah hampir tidak terdengar masyarakat mempersiapkan sumber daya manusia yang handal dalam menanti proyek ini. Nyaris tidak ada kabar warga menyekolahkan putra - putri mereka ke sekolah ataupun perguruan tinggi di bidang pertambangan dan energi sejak pertama kali kabar mengenai batubara dan PLTU ini diketahui masyarakat. Padahal potensi kandungan batubara di perut bumi Peranap demikian besar. Jika memang nanti selain mengeksplorasi cadangan batubara nya, pemerintah juga membangun PLTU untuk kebutuhan listrik sumatera bagian timur itu benar - benar terwujud, maka dipastikan akan menyerap tenaga kerja yang tidak sedikit jumlahnya dan tentu saja dalam jangka waktu yang lama.
Cukup puaskah kita hanya menerima sekedar ganti rugi? Lalu menjadi penonton di lapangan sendiri. Ataukah kita hanya perlu berharap dapat "menumpang kerja" di proyek itu pada jenis pekerjaan kasar yang tidak terlalu membutuhkan skill dan keterampilan?
Kalau demikian adanya, maka tujuan pembangunan yang diharapkan pemerintah yakni menaikkan taraf hidup dan kesejahteraan masyarakat tidak akan tercapai.
Semestinya masyarakat lebih jeli menangkap peluang dalam setiap tahapan pembangunan yang dicanangkan pemerintah.
Kita semestinya jangan terbuai oleh harga tanah dan sewa rumah yang mungkin akan lebih tinggi dari sebelumnya. Kita juga harus mempersiapkan sejak dini tenaga - tenaga terampil dari sekitar kita. Masih tersedia waktu yang cukup untuk mempersiapkan sdm - sdm tempatan di bidang itu nantinya. Belum terlambat untuk saling mengingatkan dan mengubah cara pandang kita. Rasa optimisme dikalangan kita harus segera dibangkitkan bahwa pembangunan ini nantinya akan membawa sebesar - besar kemakmuran dan kesejahteraan buat masyarakat Peranap jika kita siap.
Demikianlah barangkali sedikit buah pemikiran dari saya. Semoga tulisan ini dapat lebih membuka mata dan wawasan kita sebagai jatidiri Peranap dalam menyikapi pembangunan oleh pemerintah..
Langganan:
Postingan (Atom)