Hari ini, sekitar lima belas orang dari Kecamatan Peranap dan Batang Peranap akan berangkat ke Pekanbaru.
Beberapa hari yang lalu mereka dan ribuan orang lainnya dari seluruh propinsi di Indonesia dinyatakan lulus secara administrasi untuk mengikuti seleksi ujian tertulis sebagai THL TB PENYULUH PERTANIAN LAPANGAN yang diadakan Departemen Pertanian RI. Ujian dilaksanakan secara serentak pada tanggal 24 nopember 2008 di 31 tempat ujian seluruh indonesia. Sedangkan pengambilan kartu ujian di laksanakan tanggal 23 nopember 2008 sekaligus menentukan tempat ujian.
Saya bersyukur termasuk salah satu diantara yang lulus administrasi tersebut. Namun yang terpenting menurut saya adalah tingginya minat masyarakat kita terhadap bidang ini.
Kita memiliki sumber daya alam yang lebih dari cukup dalam bidang pertanian ini. Saat ini lahan kita masih banyak yang kosong dan dibiarkan tak di olah. Tinggal di daerah pinggiran hutan di kaki Bukit Tiga Puluh seperti kita ini sebenarnya membuka peluang untuk dapat memajukan bidang pertanian dan perkebunan. Hanya saja yang kita butuhkan adalah tekad dan kemauan untuk bekerja keras.
Segala anugerah yang telah dilimpahkan Allah Swt itu wajib kita syukuri dengan cara mengolah dan mengelolanya sebaik mungkin. Memanfaatkan semua nikmat itu dengan cara yang baik dan di ridhoi Allah termasuk salah satu cara kita mensyukurinya. Apabila kita tahu dan pandai bersyukur, maka Insya Allah nikmat itu akan ditambah. Jangan sampai bencana menimpa karena kita pandai mensyukuri nikmat.
Kembali kepada pelaksanaan ujian diatas, saya hanya berharap menjadi salah satu yang dinyatakan diterima menjadi THL TB PP nantinya. Bagi saya, jika dapat secara resmi membaktikan diri dan menularkan ilmu-ilmu pertanian yang saya pelajari, tentu akan lebih baik. Namun, jika memang nanti saya ditakdirkan tidak diterima, saya pun harus ikhlas menerima. Masih terbuka banyak cara lainnya untuk berbuat bagi negeri ini.
Hanya saja, siapapun yang diterima nantinya, niatnya harus tulus untuk memajukan sektor pertanian di daerah tugas masing-masing. Komitmen mereka yang diterima harus jelas untuk bersama-sama dengan masyarakat menerapkan inovasi dan teknologi pertanian di daerah. Pemerintah kita sudah menyediakan anggaran dan sarana untuk itu. Tinggal bagaimana penggerak dilapangan sebagai ujung tombak dapat mewujudkan keinginan pemerintah itu demi kemajuan masyarakat pedesaan.
Kalau hanya bertujuan untuk mendapatkan gaji saja lalu malas turun ke lapangan, maka keinginan pemerintah itu akan tetap tinggal sebagai keinginan belaka dan kemajuan pertanian kita akan tetap jauh dari harapan. Anggaran tetap habis namun pertanian kita tetap tertinggal dari daerah lain.
Jadi, ujian sesungguhnya bagi seorang tenaga penyuluh adalah ketika mereka sudah berhadapan dengan masyarakat dilapangan.
Demikian, semoga bermanfaat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar