Kehidupan manusia di bumi ini memang telah diatur Allah SWT. Kedudukan sebagai khalifah dan makhluk sempurna dibayangi dengan sesosok makhluk pengganggu dan penggoda bernama iblis. Makhluk ini dapat ikut serta dalam segala kegiatan kehidupan umat manusia, bahkan sampai kedalam hal ibadah.
Demikian berbahayanya iblis sampai-sampai hanya satu hal saja yang diperlukan manusia agar selamat di dunia dan akhirat yakni terhindar dan "selamat" dari gangguan iblis dan syaithan.
Menurut suatu riwayat, iblis ini dahulunya berasal dari segolongan jin yang taat. Sedemikian taatnya sehingga mereka di beri gelar "al Muqarabbin", yakni yang sangat dekat dengan Allah Swt. Iblis sebenarnya lebih dahulu berada di surga dibanding Adam. Ingat ketika Allah swt memberitahu bahwa Ia akan menciptakan segolongan makhluk bernama manusia. Dikalangan bangsa jin dan iblis yang semula amat taat itu kemudian timbul penentangan bahwa Allah tidak perlu menciptakan manusia. Cukup makhluk yang sudah ada saja. Puncak dari penentangan itu adalah pembangkangan iblis ketika disuruh memberi penghormatan kepada Adam, seorang manusia yang pertama diciptakan Allah swt. Iblis yang diciptakan Allah dari api mengklaim dirinya lebih mulia dibanding Adam yang berasal dari tanah maupun Jin yang diciptakan dari cahaya. Lagi pula mereka merasa sudah dekat kepada Allah karena sudah ribuan tahun taat terhadap perintah Sang Pencipta. Karena merasa diri lebih mulia dan lebih taat itulah pada puncaknya menjadikan iblis sombong dan angkuh serta berani membangkang kepada Allah swt. Akibat dari pembangkangan itu, iblis diusir dari surga. Allah amat murka kepada makhluk yang angkuh dan sombong serta pembangkang. Kepada mereka diberi kelebihan dalam tiga hal yakni; mereka diberi umur panjang sampai dunia kiamat; mereka diizinkan mengganggu dan menggoda anak cucu keturunan adam yang bisa mereka pengaruhi; mereka mempunyai keturunan yang banyak.
Perbedaan iblis dan syethan adalah: kalau iblis adalah nama golongan bangsa mereka sedangkan syethan adalah iblis dan keturunan serta pengikutnya yang sedang menggoda manusia. Syethan dapat saja berujud dan berbentuk manusia.
Pada akhirnya tidak ada manusia yang tidak pernah digoda iblis dan syethan ini. Hanya saja ada manusia yang kuat iman nya dan ada pula yang lemah. Para Nabi dan Rasul pun tidak luput dari percobaan bujuk rayu mereka. Namun kepada Rasulullah Muhammad saw segala bujuk rayu syethan tidak pernah berhasil.
Kembali kepada kehidupan kita, ada beberapa hal yang dapat kita jadikan hikmah dari kejadian ini. Antara lain, jangan sombong. Sehebat apapun ilmu dan setaat apapun ibadah tidak akan ada gunanya kalau kita sombong, angkuh dan takabur. Iblis sudah pernah merasakan berada di surga. Pernah amat taat sehingga menjadi dekat dengan Allah. Tapi karena merasa lebih mulia dan lebih taat itulah yang menyebabkan mereka dilaknat Allah swt.
Kemudian kita mesti ingat bahwa syethan selalu mengintai dan berusaha menyesatkan kita dalam segala gerak kehidupan kita. Pelihara dan tingkatkan terus iman agar syethan tidak menguasai diri kita.
Lalu, selalu lah mengingat dan memohon perlindungan dari Allah agar kita dijauhkan dan terhindar dari segala bujuk rayu dan tipu daya syethan yang terkutuk. Ingatlah selalu bahwa kita adalah makhluk yang lemah, makhluk yang dhaif. Kita tidak dapat berbuat apa-apa tanpa izin dan pertolongan Allah azza wa jalla.
Mudah-mudahan bermanfaat. amin..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar