SELAMAT DATANG..!

Terima kasih anda telah mengunjungi blog PERANAP.COM

Mari berbagi pengalaman dan pendapat disini ...

banyaklah buah perkara buah
buah mengkudu lekat di batang
banyaklah tuah perkara tuah
tuah melayu berkasih sayang..

Rabu, 26 November 2008

PERANAP DALAM KENANGAN (bagian 2)

Sesuai dengan janji saya kemarin, maka dalam tulisan kali ini saya coba untuk melanjutkan kenangan tentang Peranap tempo doeloe.

Selepas masa PT.IFA dan PT.DWI MARTA, era selanjutnya adalah kehadiran PT.PERKEBUNAN (PTP) di Binio, Tanjung Beludu, Pandan Wangi dan Serai Wangi. Orang Peranap menyebut PTP ini dengan Bank Dunia. Entah dari mana asal muasalnya istilah itu. Ramai sekali orang peranap yang bekerja di proyek PTP ini. Ada yang jadi mandor, pengawas dan kebanyakan adalah Buruh Harian Lepas yang diangkut menggunakan truk-truk untuk pekerjaan menanam bibit karet. Pekerja di bagian ini kebanyakan wanita. Mereka menyebut pekerjaan ini "kerja bank dunia". Selepas Subuh mereka pergi dengan menaiki truk yang telah disediakan menjemput. Tidak lupa sambil membawa bekal untuk makan siang. Menjelang petang, sekitar jam 3-4 sore baru pulang ke rumah.
PTP ini membawa cukup banyak karyawan dari daerah Sumatera Utara. Sebagian dari pekerja asal sumut ini belum berkeluarga dan kemudian menikah dengan orang peranap lalu menetap di daerah sekitar Peranap sampai sekarang. Ada juga yang mencari saudara angkat di Peranap dan lama kelamaan sudah terasa seperti orang peranap baik dalam bahasa, cara bergaul dan kehidupan sehari-hari.
Sebagian lagi dari pekerja PTP asal sumut ini sudah berkeluarga sejak dari tempat asalnya dan mereka memboyong serta keluarga mereka ke Peranap. Anak-anak mereka sekolah dan bergaul dengan anak Peranap. Mereka mengajarkan cara permainan anak-anak dari tempat asal kepada teman-teman di Peranap ini. Mereka adalah anak dari kota (yang lebih besar dari Peranap) sehingga tampak lebih pintar dan pandai bergaul. Mereka kebanyakan pintar menyanyi dan pandai menari. Mungkin juga dikarenakan sebagian mereka beragama Nasrani (Kristen).

PTP ini kemudian menyediakan rumah dan lahan kebun karet buat transmigran dari tanah jawa dan juga untuk penduduk peranap. Ada empat blok, yakni blok A dan blok B di Serai Wangi dan blok C serta blok D di Pandan Wangi. Sekarang kedua daerah itu sudah menjadi desa dan kehidupan penduduknya nampak lebih makmur di banding awal pendiriannya dulu.

Pada masa-masa ini paling tidak ada dua hal yang membuat Peranap tersohor. Pertama adalah tim sepakbola kebanggaan Peranap, PERSEPER (Persatuan Sepakbola Peranap) dan kedua adalah grup band MUTIARA.
Seringkali diadakan pertandingan persahabatan antara Perseper dengan tim tamunya di lapangan sepakbola belakang SMP 1 Peranap. Kadang-kadang Perseper yang bertandang ke kandang lawan. Yang saya ingat Perseper selalu memetik kemenangan dan menjuarai kejuaraan sepakbola baik di peranap maupun di luar peranap. Perseper menjadi nama yang disegani oleh lawan-lawannya. Oleh karena nya nama Peranap terkenal sampai ke negeri lain seperti Pasir Mayang di Jambi, Sawahlunto Sijunjung di Sumbar, Taluk Kuantan, Baserah, Sentajo, Lubuk Jambi, Muara Lembu, Air Molek, Rengat dan lain-lain.
Diantara yang masih saya ingat pemain Perseper yang senior adalah Pak Bahtiar Ismail, Pak Zainal Abidin (penghulu), Alung Liyas, Pak Aswir Yahya dan lain-lain.
Begitu pula dengan Band Mutiara, sering diundang manggung di seputar negeri di sepanjang batang kuantan sampai ke Sumbar dan Pasir Mayang di Jambi. Menurut informasi yang saya dengar sebelum Mutiara ada grup band lain di Peranap seperti GAM dan GELORA. Diantara pemain Mutiara adalah Pakcik Anwar say dan kawan-kawan.

Selanjutnya masuk PT.INDRIPLANT lalu disusul PT.RIGUNAS AGRI UTAMA di Pauh Ranap dan Semelinang Tebing.
Demikianlah diantara kenangan yang masih saya ingat tentang peranap di masa kecil. Tidak ada maksud lain untuk menulis ini selain sebagai salah satu pembanding bagi generasi sekarang tentang kampung mereka ini di waktu lampau.
Jika terdapat kekurangan ataupun kekeliruan saya menerima dengan tangan terbuka untuk dibetulkan.
Semoga bermanfaat.

Tidak ada komentar: