SELAMAT DATANG..!

Terima kasih anda telah mengunjungi blog PERANAP.COM

Mari berbagi pengalaman dan pendapat disini ...

banyaklah buah perkara buah
buah mengkudu lekat di batang
banyaklah tuah perkara tuah
tuah melayu berkasih sayang..

Rabu, 26 November 2008

PERANAP DALAM KENANGAN (bagian 1)

Dua hari terakhir ini blog saya tidak ada postingan baru. Ini dikarenakan saya ke Pekanbaru dan baru sempat menulis lagi pagi ini.
Dalam perjalanan pulang dari Pekanbaru ke Peranap, di dalam mobil kami terlibat pembicaraan tentang negeri Peranap ini tempo doeloe.

Seingat saya, dulu di Peranap sekitar tahun 70an ada sebuah perusahaan kayu milik orang Perancis bernama PT. IFA. Lokasi perkantoran perusahaan itu di sekitar daerah Napal sekarang. Selain membangun perkantoran, juga didirikan perumahan, gudang, kolam renang dan lapangan pesawat berukuran kecil. Areal perusahaan ini luas bahkan sampai ke daerah Pasir Mayang Propinsi Jambi. Orang-orang bule yang bekerja disitu (mereka biasa dipanggil mister) selain hobi berenang, juga sering bermain jetski setiap akhir pekan. Biasanya kami yang masih kecil dan lugu serta beberapa orang dewasa berdiri berjejer di tepi tangga batu pasar dan surau dagang (sebutan lain untuk Mushallah Muqarabbin) melihat bule naik bilah papan yang ditarik speed boat (orang Peranap menyebutnya boat layang). Sementara di pinggiran Sungai Indragiri sebelah kiri dan kanan kebanyakan penduduk juga menyaksikannya. Para bule nampak menikmati permainan ini dengan bangga sambil meliuk-liukkan sedemikian rupa ski mereka.
Bayangkan saja di era itu televisi belum ada. Listrik dari PLN juga belum masuk. Paling satu atau dua penduduk yang memiliki mesin diesel sendiri. Namun boleh dikata ekonomi terasa hidup oleh keberadaan perusahaan tersebut. Penduduk Peranap kebanyakan bekerja disitu. Dapat bekerja di sana merupakan sebuah kebanggaan bagi penduduk. Mereka menjadi mekanik, operator alat berat, sopir truk trailer, petugas penumbang kayu, penjaga gudang, penjaga keamanan, kapten motor air (tug boat), bagian pengapalan dan pengiriman kayu dan lain-lain.

Orang dari luar daerah Peranap juga banyak yang bekerja di PT.IFA. Mereka antara lain dari Jawa Barat, Jawa, Sumatera Barat, Jambi dan Tapanuli. Karena pekerja dari luar daerah tersebut banyak yang melakukan pernikahan dengan orang Peranap, maka terjadilah pembauran penduduk. Saya masih ingat beberapa orang anak mereka menjadi teman bermain dan teman sekolah kami.
Pasar Peranap menjadi ramai setiap hari sabtu dan minggu karena karyawan perusahaan ramai-ramai ke pasar. Sarana transportasi yang paling sibuk dan ramai adalah pompong yang hilir mudik di sepanjang kuantan. Belum ada jalan sawit di simpang napal apalagi jembatannya. Belum banyak penduduk yang memiliki sepeda motor apalagi mobil. Belum ada perusahaan sawit PT.RIGUNAS dan PT.INDRIPLANT tetapi kehidupan terasa berkecukupan. Suasana nyaman, tenang dan bersahaja. Malam hari kehidupan hanya diisi di surau-surau dan masjid-masjid. Anak-anak belajar mengaji dan orang dewasa mengadakan pengajian pula sesama mereka sambil menunggu putra-putri mereka selesai belajar membaca Al Qur'an.
Tidak terlihat pemuda atau orang dewasa nongkrong di tepi jalan.

Selepas masa PT.IFA, kemudian masuk pula PT.DWI MARTA (DM) di daerah Selunak dan Pematang yang sekarang masuk wilayah Kecamatan Batang Peranap. Perusahaan ini sangat aktif. Terlihat dari hampir setiap hari tongkang mereka yang ditarik motor air melintasi sekitar pasar. Mereka mengirim kayu dalam bentuk bulat dan yang sudah diolah. Tapi saya tidak tahu kemana kayu-kayu itu dikirim. Yang pasti jumlah kayu itu sangat banyak. Karena itu pula tidak mengherankan kalau jumlah karyawannya juga sangat banyak. Akibatnya Pasar Peranap menjadi semakin ramai. Lalu lintas di air juga bertambah padat karena belum ada jalur darat ke Pematang dan Selunak.
Orang-orang dari Pematang dan Selunak ini terkenal ramah dan suka menolong. Selain bekerja di DM, mereka kebanyakan sangat gemar berkebun dan berladang. Sehingga sampai sekarang pun mereka memiliki kebun yang luas jumlahnya. Satu hal yang menarik dari mereka adalah rasa persaudaraannya yang kental.

Demikian diantara sebagian yang saya ingat di masa kecil. Dalam tulisan yang akan datang saya akan mencoba menulis tentang lanjutan dari periode PT.IFA ini. Ada banyak lagi kejayaan peranap di bidang lain seperti dalam bidang seni dan olahraga. Semoga ada manfaatnya.

1 komentar:

Den Bagoes mengatakan...

Apa manfaat yang sudah dirasakan oleh masyarakat peranap khususnya dengan adanya PT.IFA? Exploitasi hutan yang dilakukan sejak 40 tahun yang lalu! Dalam undang2 kehutanan, pemanmaaatan hasil hutan adalah untuk rakyat. Apa manfaat yang di dapat dari suku Talang Mamak di sana? Pemberdayaan masyarakat yang berkelanjutan?
Thanks, blog yang bagus.